Jakarta -
Bunda, tahu nggak sih kalau tanggal 3 Desember dinobatkan sebagai hari
Disabilitas Internasional? Mengutip
United Nations, pada mulanya PBB mencanangkan hari disabilitas internasional di tahun 1992. Tujuannya untuk mempromosikan hak dan kesejahteraan para penyandang disabilitas. Serta mengajak orang di lingkungan mereka menghargai hak penyandangan disabiltas dalam setiap aspek kehidupan seperti politik, sosial, ekonomi dan budaya.
Meningkatkan kesadaran anak untuk menghargai penyandang disabilitas sangat penting, Bun. Pasalnya, selama ini masih banyak penyandang difabel yang dipandang negatif, mendapat perlakukan buruk dan diskriminasi dari orang sekitar. Melansir
detikcom, Komnas HAM melihat masih banyak penyandang disabiltas mental (PDM) diperlakukan tidak manusia dari orang sekitarnya.
"Jadi, memanusiakan manusia bahasa gampangnya
human dignity karena kelompok yang paling mendapatkan perlakuan yang sangat tidak manusiawi adalah penyandang disabilitas mental," kata Mohammad Choirul Anam, Komisioner Pengkajian dan Penelitian Komnas HAM.
Parahnya lagi, Choirul Anam menyebut jika perlakuan buruk pada PDM justru datang dari lingkungan keluarga. Mereka dibuang atau ditinggal di jalan-jalan, yang tentunya membuat kondisi mereka semakin tak terurus.
"PDM dianggap berbahaya, PDM mengalami kekerasan fisik, hasil penelitian mengatakan total dari 4 perawatan khusus di Jakarta dan bogor 61.7 persen mengalami kekerasan fisik, emosional, ekonomi dan seksual. PDM dianggap berbahaya kemudian cenderung melakukan kekerasan dan mengganggu orang lain dan menakutkan sehingga harus dijauhi," lanjutnya.
Mengingat kesadaran untuk menghargai penyandang disabiltas masih rendah, kita ajak si kecil untuk menyayangi mereka yuk, Bun. Melansir
Family Education, berikut cara mengajari anak agar menghargai penyandang difabel.
1. Memberi tahu anak tentang disabilitasPada peringatan hari Disabilitas International, Bunda bisa memberi pengertian anak mengenai disabilitas. Jelaskan mengai hal-hal yang tidak boleh dilakukan pada anak disabilitas. Seperti mengejek, dan memandang rendah mereka.
2. Memberi dukunganBunda, saat anak melihat atau memiliki teman berkebutuhan khusus, beritahu bahwa mereka juga memiliki hak yang sama seperti kita. Tanamkan pada anak bahwa penyandang cacat bukanlah sesuatu yang buruk. Biarkan anak memberikan
support dan mengajak mereka bermain.
3. Mengajari anak berempatiMengajari anak untuk berempati itu penting, agar dia bisa menghargai teman dan di lingkungan sekelilingnya.
4. Tidak membullyAnak-anak
disabilitas adalah target yang mudah, dan rentan mengalami intimidasi anak-anak lain. Ajak anak untuk tetap menghormati dan menghargai mereka. Selalu ingatkan anak agar tidak menyakiti perasaannya.
(rap/rap)