Jakarta -
Bunda, tahu nggak kalau tanggal 10 Desember ditetapkan sebagai peringatan hari Hak Asasi Manusia (HAM) sedunia? Peringatan HAM dibuat untuk melindungi hak setiap orang di seluruh dunia. Terutama untuk mengurangi tindak kekerasan pada perempuan dan
anak-anak.
Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM, Bambang Rantam, menyatakan pada peringatan yang ke-70 mereka fokuskan pada program peningkatan pemahaman HAM di kalangan pelajar. "Program Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (PRANHAM) yang sudah masuk generasi ke empat, dimana pada tahun 2019 akan memasuki generasi ke lima sampai tahun 2024. Jadi ini merupakan bagian dari program kerja yang akan terus ditingkatkan," kata Bambang dikutip dari situs resmi
HAM.
Bunda juga bisa lho, mengajarkan si kecil mengenai kesadaran HAM. Hal itu berguna agar anak lebih menghargai orang lain di sekitarnya. Terutama saat mereka bertemu dengan anak-anak berkebutuhan khusus. Saat anak paham mengenai konsep HAM, akan menghindarkan mereka dari keinginan untuk mem-bully atau memandang rendah anak berkebutuhan khusus.
Pada laman resmi
Universitas of Cambridge, Profesor Simon Baron Cohen, direktur pusat penelitian autisme di Universitas Cambridge, berpendapat bahwa konvensi PBB tentang Hak-hak penyandang disabilitas, masih belum bisa dirasakan penyandang kebutuhan khusus dalam kesetaraan hak. Seperti hak pendidikan, hak penggunaan ruang publik, hak mendapatkan pekerjaan, hak atas perlindungan dari diskriminasi dan hak perlindungan hukum," kata Simon Baron Cohen.
Jadi, Bunda, bisa mulai mengajari si kecil dengan konsep
HAM yang paling sederhana yaitu dengan menghargai orang-orang di sekitarnya. Sekalipun, mereka memiliki keterbatasan fisik dan mental.
(Safira Raudhatul/rap)