Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Yuk, Ambil Pelajaran dari Keseruan Film Elliot

Amelia Sewaka   |   HaiBunda

Rabu, 19 Dec 2018 08:03 WIB

Film Elliot the Littlest Reindeer bisa jadi referensi tontonan Bunda sekeluarga. Selain hiburan, juga untuk menumbuhkan semangat Natal.
Yuk, Ambil Pelajaran dari Keseruan Film Elliot/Foto: Istimewa
Jakarta - Perayaan Natal dan Tahun Baru akan tiba dalam hitungan hari. Ini berarti sudah masuk musim liburan juga bagi anak-anak. Bagi Bunda sekeluarga yang sedang mencari film anak untuk ditonton di musim liburan, Elliot the Littlest Reindeer bisa jadi salah satu pilihan.

Film animasi ini mengisahkan seekor kuda poni yang bercita-cita dan berjuang menjadi salah satu rusa kutub terkenal, yang menarik kereta luncur Santa. Jelas, ini bukan hal yang mudah, apalagi kuda poni bernama Elliot ini sangat mungil jika dibandingkan rusa Santa yang besar dan terlihat tangguh.

Elliot pun berjuang dan latihan mati-matian, termasuk mengikuti 'Ujian Rusa Kutub' secara diam-diam. Masalah tak berhenti di situ aja, Bun, Elliot dihadapkan dengan masalah tempat tinggalnya, diremehkan, menghadapi keputusan terbesar dalam hidupnya untuk menyelamatkan teman-temannya, atau mengikuti mimpinya dan menyelamatkan Natal. Bikin penasaran ya, Bun?

Pemeran The Hunger Games, Josh Hutcherson, didaulat sebagai pengisi suara Elliot, dan pemeran Deadpool, Morena Baccarin sebagai Corkie. Cocok lho Bun, ditonton bareng keluarga untuk menumbuhkan semangat Natal si kecil. Berikut beberapa pelajaran hidup yang bisa diajarkan ke anak dari film Elliot the Littlest Reindeer. Simak bersama ya, Bunda.



1. Pantang menyerah
Yuk, Ambil Pelajaran dari Keseruan Film ElliotFoto: Istock
'Tak ada mimpi yang terlalu besar', 'Big dreamers, dream big'. Slogan ini akan menyambut kita di awal film dan merupakan penguatan positif untuk memotivasi si kecil, Bun. Elliot yang diremehkan oleh teman-temannya di peternakan tempat dia tinggal, pelatih dan para rusa di tempat ia ujian.

Namun, itu semua tak menghalangi semangat Elliot untuk terus bermimpi dan berusaha. Ia buktikan dengan banyak latihan dan hasil yang bisa memukau teman-teman yang meremehkan dirinya.

Ina Liem selaku pakar edukasi dan pendidikan menyarankan, biarkan anak menghadapi masalah. Apalagi di zaman sekarang, kemampuan memecahkan masalah atau problem solving sangat penting. Karena untuk bisa bersaing, anak perlu punya semangat juang yang tinggi.

"Jangan khawatir bila anak menemui masalah. Tetap dampingi mereka dan beri masukan jika diperlukan. Namun, biarkan anak berusaha semampunya menghadapi masalah yang ada," tutur Ina Liem.

2. Setia kawan
Yuk, Ambil Pelajaran dari Keseruan Film ElliotFoto: Istock
Elliot punya seorang teman bernama Hazel, satu-satunya teman yang mendukung Elliot dari awal di peternakan, hingga kompetisi rusa kutub berlangsung. Hazel yang menyemangati dan membantu Elliot berlatih, meski Elliot sempat congkak di tengah kompetisi, tapi Hazel tetap setia dan menolong Elliot saat kesusahan.

"Ciri pertemanan sehat itu ada trust, respect dan grow together," kata psikolog Karina Priliani, M.Psi, seperti dilansir detikcom.

Trust berarti bisa menjaga kepercayaan yang diberikan dan memiliki integritas. Respect berarti tidak hanya menghormati orang lain, tetapi juga menghormati diri sendiri. Grow together berarti tumbuh bersama dalam kebaikan, sehingga semua pihak akan saling mendukung dan saling menjaga.


3. Hubungan ayah-anak
Yuk, Ambil Pelajaran dari Keseruan Film ElliotFoto: Istock
Di sudut pandang lain, salah satu musuh Elliot, rusa bernama DJ punya hubungan 'dingin' dengan sang ayah. Namun, pada akhirnya sang ayah mengakui kalau sikapnya salah dan dengan lapang dada meminta maaf ke DJ.

Maaf, kata yang mungkin jarang diungkapkan orang dewasa atau orang yang lebih tua kepada mereka yang lebih muda. Termasuk ketika menjadi seorang bunda atau ayah bukan berarti kita nggak perlu minta maaf ke anak.

Julia Colangelo, pekerja sosial berlisensi di New York City mengatakan kalau orang tua adalah role model bagi anak. Sehingga, ketika kita ingin anak nantinya berperilaku baik termasuk mau meminta maaf ketika dia melakukan kesalahan, jangan segan yuk untuk meminta maaf ke anak.

"Di segala umur, kita ingin anak mencontoh apa yang kita lakukan terhadap anak lain dan orang dewasa. Apalagi mengucapkan maaf ketika kita memang melakukan kesalahan, bisa berdampak baik pada pribadi juga kehidupan sosial anak. Maka, orang tua tak perlu sungkan minta maaf ke anak," kata Julia, dikutip dari Essential Baby.

Natal adalah momen tepat untuk menyebarkan pesan positif ke buah hati. Film pun jadi salah satu cara sederhana orang tua memberi contoh yang baik pada anak. Selamat menonton ya, Bunda dan keluarga.

(aml/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda