Jakarta -
Gelombang
tsunami yang menyisir pantai di perairan Selat Sunda, Sabtu (22/12/2018) malam, masih menyisakan duka yang mendalam. Begitu pun kisah haru seorang bayi yang selamat dari terjangan gelombang tinggi, namun harus kehilangan kedua orang tuanya.
Bayi yang baru berusia dua bulan itu tak lain putri bungsu pasangan komedian Aa Jimmy dan Hetti Nur Ilah. Bersama sang pengasuh, Idah Haridah, bocah kecil bernama Radisa Yumna Al Zahra itu selamat dari terjangan tsunami di Tanjung Lesung, Anyer, Banten. Malangnya,
Aa Jimmy dan Hetti ditemukan meninggal dunia.
Pada malam kejadian itu, Idah dan si bungsu berada di tempat penginapan. Sementara Hetti dan kedua kakak Radisa, Radea (8) dan Naisya (3), ikut bersama Aa Jimmy yang menjadi pembawa acara
gathering karyawan PLN di tepi pantai. Pria yang disebut-sebut mirip ustaz kondang Aa Gym itu duet dengan
Ade Jigo, eks anggota grup Teamlo.
Idah menuturkan bagaimana dia berusaha menyelamatkan diri sambil menggendong Radisa. "Ada suara gemuruh dan teriakan, jarak dari tempat menginap ke lokasi acara sekitar 200 meter. Posisi hotel membelakangi pantai, air laut sempat sampai ke lokasi. Saya hanya berpikir untuk menyelamatkan diri bersama yang lain. Saya nggak kepikiran apa-apa, saya mencari selamat sambil terus takbir dan istighfar," cerita Idah kepada
detikcom.
 Aa Jimmy dan keluarga/ Foto: Instagram |
Usai kejadian, Idah bertemu paman dari Hetti, Dadang Miftah, yang langsung menuju lokasi setelah mendengar kabar Tanjung Lesung diterjang
tsunami. Dadang kemudian membawa pulang Idah dan Radisa ke kampung halaman mereka di Cianjur. Senin (24/12/2018), jenazah
Aa Jimmy dan Hetti dimakamkan di TPU Sirnalaya 1, Kelurahan Sawahgede, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
"Dimakamkan berdampingan dengan suaminya, tadi ada ibunda almarhumah serta keluarga yang lain," kata Haidar, kakak kandung Hetti, di lokasi pemakaman.
Haidar pun mengenang Aa Jimmy sebagai pribadi yang humoris dan perhatian terhadap keluarga. "Dia sosok yang sayang keluarga, menjaga kehormatan keluarganya. Komunikasi dengan kami juga terjalin sangat baik, sayang juga kepada mertua. Sudah sekitar 15 tahun menikah dan tinggal bersama di Cianjur selama tiga tahun."
Bunda, tentu sulit bagi kita untuk membayangkan bagaimana kehidupan Radisa kelak? Si bungsu yang masih berumur dua bulan itu harus tumbuh dan berkembang tanpa kasih sayang orang tua kandung.
Psikolog asal Kanada, Romeo Vitelli, PhD, mengatakan bahwa berdasarkan teori kelekatan, anak-anak yang mengalami kesedihan berkepanjangan karena kehilangan orang tua rentan terhadap masalah emosional jangka panjang. Ia menambahkan, masalah tersebut disebabkan oleh kegagalan sang anak untuk berdamai dengan perasaan kehilangan.
"Ini termasuk rentan terhadap gejala depresi, lebih cemas dan menarik diri, menunjukkan lebih banyak masalah di sekolah, dan prestasi akademik yang lebih buruk daripada anak-anak yang tidak berduka," jelas Vitelli, dikutip dari Psychology Today.
Takdir Tuhan tak dapat ditolak ya, Bunda. Mari kita doakan yang terbaik untuk Aa Jimmy beserta istri dan ketiga anaknya. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan.
(muf/muf)