New Delhi -
Setiap
orang tua tentu paham apa saja dampak buruk yang bisa terjadi jika sering memarahi anak. Tapi, saat kesabaran sudah menipis tetap saja anak jadi kena marah, hiks!
Sebuah penelitian baru-baru ini menyebutkan bahwa orang tua yang sangat kritis dan sering marah pada anak kelak membuat mereka kelak berperilaku buruk. Di antaranya seperti suka melawan, tidak patuh, suka dendam, serta perilaku buruk lainnya saat dewasa.
Penelitian ini sendiri dilakukan oleh para ilmuwan di University of California, San Francisco (UCSF) di AS, yang hasilnya diterbitkan dalam jurnal Development and
Psychopathy Today.Dalam studi tersebut, terlibat sebanyak 338 anak usia taman kanak-kanak di enam sekolah umum. Hasilnya, sekitar 10 persen responden memenuhi kriteria mengalami gangguan oppositional defiant disorder atau ODD.
Ini berarti kemungkinan besar mereka kerap dimarahi atau mendapatkan perlakukan kasar dari orang tuanya, Bun.
Menurut diagnostik dan statistik manual gangguan mental, tanda-tanda orang dengan ODD biasanya memiliki suasana hati yang sering marah dan mudah tersinggung. Selain itu, perilakunya juga argumentatif, suka menantang, mudah dengki dan pendendam.
Berdasarkan catatan peneliti, anak-anak yang mengalami ODD berisiko tinggi kelak di masa remaja dan dewasanya akan berperilaku antisosial, mudah cemas dan depresi.
Mereka juga lebih berisiko terlibat dalam masalah penyalahgunaan zat, pelanggaran kriminal dan penahanan.
Di balik teori negatif ini, ada informasi yang perlu Bunda ketahui. Meskipun mendapatkan perilaku kasar dari orang tua, namun apabila anak-anak ini punya banyak teman di sekolah, efek buruknya bisa dicegah.
Dari penelitian tersebut, 64 persen anak-anak yang disukai oleh teman sekolah cenderung memiliki gejala ODD yang lebih sedikit, ketimbang anak yang tidak disukai.
"Penerimaan dalam kelompok teman sebaya menciptakan peluang untuk bersosialisasi dan rasa memiliki, yang bertindak sebagai penyangga terhadap dampak pengasuhan kasar," kata Danielle Roubinov, asisten profesor di UCSF seperti dikutip dari
Indian Express. Ilustrasi anak main/ Foto: iStock |
Kata Danielle, hubungan pertemanan yang sehat melemahkan sifat yang tak pantas dari perilaku oposisi yang diperolehnya. Ini termasuk apabila anak sering berinteraksi dengan orang tua yang kasar.
Teori ini pun menegaskan penelitian sebelumnya, yang melaporkan bahwa hubungan positif antara guru dengan murid berkaitan dengan perilaku anak-anak yang kurang agresif.
"Hubungan yang hangat dapat meningkatkan pengaturan diri anak-anak, emosi positif dan responsif terhadap peringatan tentang perilaku oposisi," katanya.
Studi ini membuktikan bahwa pengobatan gejala ODD di luar lingkungan keluarga itu benar-benar bisa membantu lho, Bun.
Berbicara tentang perilaku kasar orang tua kepada anak, psikolog anak dari Tiga Generasi, Mayang Gita Mardian, MPSi, Psikolog, pernah mengatakan bahwa pengasuhan orang tua sangat berpengaruh terhadap perilaku anak Bun.
Dengan kata lain, pengajaran atau perilaku yang dilakukan orang tua pasti akan dicontoh oleh anak.
"Dalam positif disiplin kita harus men-setting rules, harus tegas. Tapi tidak memakai kekerasan. Kalau di kelas misalnya, anak bertingkah ya langsung ditegur, katakan bahwa di kelas si guru ada aturan yang mesti dipatuhi," kata Mayang seperti dikutip
detikcom.
(rdn/rdn)