Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Penyebab Ada Anak yang Percaya Diri dan Minder

Melly Febrida   |   HaiBunda

Minggu, 13 Jan 2019 16:10 WIB

Ada anak yang merasa malu, minder, dan tidak percaya diri. Apa sebabnya ya?
Ilustrasi anak/ Foto: iStock
Jakarta - Dalam setiap lingkungan pergaulan, pasti Bunda bisa menemukan ada sekelompok anak yang pemalu dan sering minder. Tapi, ada juga yang terlalu percaya diri dan bahkan senang tampil.

Apa ya, yang sebenarnya menjadi penyebab adanya perbedaan kondisi ini, apakah mungkin karena faktor lingkungan atau mungkin genetik? Penulis Raksha Bharadia, dalam bukunya Roots and Wings 2, menyebutkan bahwa kepribadian seseorang merupakan campuran dari pengaruh genetik dan juga faktor lingkungan.

"Sifat yang diwariskan dan pola asuh menentukan siapa diri kita. Bahkan penelitian baru menunjukkan, kecenderungan pola asuh lebih berpengaruh daripada sifat yang diwariskan," tulis Raksha.

Menurutnya, para ilmuwan juga meyakini peran warisan genetika lebih sedikit menentukan perilaku ketimbang faktor lingkungan yang lebih menentukan. Para ilmuwan di McGill University di Montreal, Kanada, melakukan percobaan yang menunjukkan sifat kepribadian seorang anak lebih dipengaruhi perilaku orang tuanya ketimbang genetika.


Raksha mengutip pernyataan psikolog Dr Sushma Mehrotra, yang juga meyakini apabila orang tua memberikan rangsangan yang benar, bahkan anak yang biasa-biasa saja bisa cemerlang. Sebaliknya, jika kurang dirangsang, anak yang cerdas pun tak akan mencapai potensinya secara maksimal.

"Kita tidak bisa mengendalikan gen yang kita turunkan, tapi kita bisa memengaruhi lingkungan tempat anak-anak kita dibesarkan," kata Raksha.

Ilustrasi anakIlustrasi anak/ Foto: Istock
Raksha bilang, orang tua merupakan pengaruh terkuat untuk nilai dan harga diri anak. Faktor lain seperti hubungan dengan teman sebaya, keberhasilan dan kegagalan di sekolah, pengalaman positif atau negatif juga memengaruhi anak, tapi dampak pola asuh yang paling terkuat.



Menurutnya, orang tua merupakan cermin tempat seorang anak melihat bayangannya. Sikap orang tua akan terpatri dalam jiwa si anak dan menjadi bagian dari persepsi anak terhadap dirinya.

"Anak membutuhkan orang tua untuk mempercayainya saat dia belajar mempercayai diri sendiri," katanya.

Sebagai orang tua, Bunda tentu ingin anak memberikan yang terbaik. Tapi yang terjadi, orang tua justru terlalu banyak mengatur. Hati-hati, kebiasaan ini bisa bikin anak jadi tak percaya diri pada kemampuannya sendiri lho, Bun.

"Terlalu banyak diatur orang tua, anak lama-lama bisa kehilangan self regulation. Ketidakpercayaan orang tua itulah yang sebenarnya membuat anak tidak percaya pada dirinya sendiri," ungkap psikolog anak Najeela Shihab, beberapa waktu lalu, seperti dikutip dari detikcom.

(rdn/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda