HaiBunda

PARENTING

Lari Bantu Tekan Tingkat Depresi dan Gelisah Pada Remaja

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Kamis, 31 Jan 2019 08:55 WIB
Lari Bantu Menekan Tingkat Depresi dan Gelisah Pada Remaja/ Foto: Thinkstock
Jakarta - Meloncat, memanjat, hingga berlari tentu lumrah dilakukan anak-anak ya, Bun. Nggak perlu khawatir ketika melihat mereka aktif beraktivitas seharian.

Lebih baik melihat mereka jatuh, bangun dan berkeringat sampai dekil dibanding membiarkan si kecil seharian mentap layar ponsel. Aktivitas fisik sangat bermanfaat untuk tumbuh kembang anak-anak.

Dijelaskan dr Sandi Perutama Gani, medical expert Combiphar bahwa aktivitas fisik tak boleh dilewatkan begitu saja. Sebab dapat membantu perkembangan mental remaja. Menurutnya, selama ini orang tua hanya melihat masa pubertas anak sebagai perubahan fisiknya saja.


"Tapi di luar semuanya ada perkembangan mental, bagian otak depan atau prefrontal cortex itu berkembang sangat baik di usia remaja. Kalau di iklan biasanya perkembangan frontal yang dibahas tapi nanti remaja lagi ada perkembangan prefrontal cortex," ujar dr Sandi di acara konferensi pers Combiphar Run Academy 2019, FX Sudirman Jakarta Pusat, Selasa (29/1/2019).

Ada pun fungsi prefrontal cortex, dr Sandi menyebutkan antara lain untuk mengembangkan kognitif, kemampuan mengambil keputusan, mengembangkan kepribadian dan kemampuan bersosialisasi.

Lari Bantu Menekan Tingkat Depresi dan Gelisah Pada Remaja/Foto: Thinkstock

"Tiap bangun pagi kita pasti ada ribuan keputusan. Nah kalau perkembangannya bagus maka bisa mengambil keputusan dengan tepat," ujar dr Sandi.

Perkembangan prefrontal cortex itu sendiri dipengaruhi oleh hormon endorfin yang produksinya tak bisa lepas dari tiga elemen yakni hormon kortisol (menekan stres) dopamin (hormon jatuh cinta) dan gen DCC (Deleted in Colerectal Cancer).

"Jika jumlah DCC tinggi maka makin memengaruhi perkembangan mental atau prefrontal cortex seseorang," kata dr Sandi.

Lalu, bagaimana cara meningkatkan produksi hormon endorfin dan menekan jumlah DCC? Lakukan aktivitas fisik secara rutin adalah jawabannya.

dr Sandi menyarankan bagi remaja yang jarang berolahraga untuk mencoba lari. Salah satu pilihan yang mudah, karena bisa dilakukan kapanpun dan di manapun.

"Lari yang teratur juga mampu menekan rasa gelisah dan depresi. Kesehatan itu investasi, apa yang kita tabung, kegiatan-kegiatan positif dari sekarang nanti di hari tua kita akan menuainya," tutup dr Sandi.

(aci/rap)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

15 Kalimat yang Sering Digunakan Orang dengan EQ Rendah

Mom's Life Amira Salsabila

Terpopuler: Potret Rumah Artis Indonesia yang Dilengkapi Ruang Nge-Gym

Mom's Life Amira Salsabila

5 Potret Outfit Kim Yoo Jung, Artis Cantik Korea Bintang Drakor Dear X

Mom's Life Amira Salsabila

Kompak Banget, Potret Nikita Willy dan Nona Willy Liburan Bareng Suami dan Anak ke Jepang

Mom's Life Nadhifa Fitrina

KPR Lunas, Andhara Early Gunting Semua Kartu Kredit agar Tak Lagi Berutang dan Hindari Riba

Mom's Life Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur

5 Potret Kompak Sigit Wardana 'Base Jam' dan Sang Putri yang Sudah Gadis

15 Kalimat yang Sering Digunakan Orang dengan EQ Rendah

5 Potret Outfit Kim Yoo Jung, Artis Cantik Korea Bintang Drakor Dear X

Terpopuler: Potret Rumah Artis Indonesia yang Dilengkapi Ruang Nge-Gym

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK