HaiBunda

PARENTING

Cara Menerapkan Gentle Discipline untuk Disiplinkan Anak

Melly Febrida   |   HaiBunda

Senin, 18 Feb 2019 08:59 WIB
Ilustrasi gentle discipline/ Foto: iStock
Jakarta - Mengajari anak disiplin memang penting. Nah, salah satu metode yang bisa diterapkan orang tua untuk mendisiplinkan si kecil adalah gentle discipline atau disiplin lembut. Di sini, orang tua fokus ke pembelajaran dan pengajaran, ketimbang memberi hukuman.

Dalam bukunya The Gentle Discipline, pendiri situs Gentle Parenting, Sarah Ockwell-Smith bilang, sebelum mendisiplinkan anak, orang tua perlu selalu berhenti dan bertanya pada diri sendiri, 'Mengapa saya merasa perlu mendisiplinkan anak saya?'.

"Jika jawabannya selain dari, 'Karena saya ingin anak saya mengetahui apa yang baru saja mereka lakukan tidak tepat, ada cara yang lebih baik untuk melakukannya', maka Anda tidak boleh mendisiplinkan," kata Ockwell-Smith.


Disiplin lembut ity kata Ockwell-Smith tentang kesadaran dan penuh perhatian, Bun. Jika Bunda tertarik menerapkannya, berikut lima langkah yang perlu dilakukan:



1. Tetap tenang
2. Memiliki harapan yang tepat
3. Saling memahami dengan anak
4. Terhubung dan memiliki emosi
5. Menjelaskan dan memberi contoh yang baik.

Ilustrasi ajari anak disiplin/ Foto: iStock

Menurut Ockwell-Smith, disiplin sebaiknya dimulai sejak anak lahir. Contohnya saat Bunda menggendong anak, itu sudah mengajarinya disiplin. Mengajarkan disiplin pada anak memang harus disesuaikan dengan usia. Meskipun, ada satu hal yang sama harus diterapkan yakni tetap memahami, menghormati, dan berempati pada anak.

"Orang tua adalah guru terbaik yang anak miliki, influencer terhebat. Setiap menit setiap hari kita mendisiplinkkan anak. Ingat, anak selalu mencontoh orang tuanya," ujar Ockwell-Smith.



Berbicara tentang disiplin dan kekerasan, psikolog anak dan keluarga dari Klinik Tiga Generasi, Anna Surti Ariani, MPsi, Psikolog mengatakan bahwa keduanya berbeda, Bun. Disiplin relatif terukur. Misalnya menyetrap anak ada ketentuannya satu menit per tahun usia. Kemudian, dalam mendisiplinkan anak, emosi orang tua stabil.

"Kalau kekerasan itu enggak terukur, bisa ringan banget atau berat banget. Terus saat melakukan kekerasan, emosi orang tua enggak stabil. Contohnya ayah mukul anaknya kencang banget ya karena emosinya enggak stabil itu," tutur psikolog yang akrab disapa Nina ini, dilansir detikcom.

[Gambas:Video 20detik]

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Lamaran Brisia Jodie & Jonathan Alden, Kompak Pakai Kebaya dan Beskap Warna Hijau

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Daun Bawang Ternyata Bisa Membantu Penyembuhan 8 Penyakit Ini, Termasuk Penurun Gula Darah

Mom's Life Arina Yulistara

Cerita Perempuan 30 Th Alami Kanker Serviks Stadium Akhir, Ini Gejala yang Dialami

Kehamilan Amrikh Palupi

60 Ucapan Khitanan Anak Lengkap dari Singkat, Islami hingga Bahasa Inggris Penuh Doa & Rasa Syukur

Parenting ZAHARA ARRAHMA

Ini Alasan Kenapa Bunda Tak Boleh Paksa Si Kecil Memeluk Saudaranya

Parenting Ajeng Pratiwi & Randu Gede

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Bunda yang Keguguran juga Bisa Alami Postpartum Depression, Simak Gejala & Cara Mengatasinya

60 Ucapan Khitanan Anak Lengkap dari Singkat, Islami hingga Bahasa Inggris Penuh Doa & Rasa Syukur

Daun Bawang Ternyata Bisa Membantu Penyembuhan 8 Penyakit Ini, Termasuk Penurun Gula Darah

5 Potret Lamaran Brisia Jodie & Jonathan Alden, Kompak Pakai Kebaya dan Beskap Warna Hijau

Cerita Perempuan 30 Th Alami Kanker Serviks Stadium Akhir, Ini Gejala yang Dialami

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK