Jakarta -
Sani Rizki Fauzi kini menjadi bintang sepakbola Tanah Air, setelah mengantarkan Tim Nasional U-22 Indonesia menjuarai Piala AFF U-22 2019. Gelandang asal Sukabumi ini mencetak satu gol untuk kemenangan 2-1 Garuda Muda atas Thailand, Selasa (26/2/2019), di Stadion Olimpiade Phnom Penh, Kamboja.
Jasa pemain bernomor punggung 23 ini begitu besar lantaran gol yang dicetaknya ketika itu, sukses membangkitkan semangat tim yang sempat tertinggal 0-1. Skuad besutan Indra Sjafri akhirnya membalikkan keadaan lewat gol kedua yang dilesakkan Osvaldo Hay, saat memasuki menit 64.
Prestasi yang ditorehkan Sani Rizki tentu membuat bangga kedua orang tua, khususnya sang bunda, Ida Kusumawati. Betapa tidak, karena ajang Piala AFF U-22 2019 ini merupakan debut Sani membela Timnas dan sukses pula mempersembahkan gol.
Sani pun bercerita bahwa ibunda tercinta memang menginginkan dia menjadi pemain sepakbola profesional. Dan siapa sangka, bakat yang dimiliki pemain 21 tahun ini mengalir dari sang bunda.
"Saya sudah dikenalkan dengan sepakbola sejak TK (Taman Kanak-kanak). Ibu juga kenali saya sama sepakbola," ungkap Sani, saat ngobrol dengan
detikcom di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (28/2/2019).
"Ibu pernah ikut seleksi untuk Galanita (turnamen sepakbola wanita). Saya diceritakan kalau ibu sempat lolos, tapi orang tua ibu tidak mendukung, atau apalah itu saya kurang paham," sambungnya.
Sani Rizki Fauzi bersama sang ibu, Ida Kusumawati/ Foto: Instagram @sanirizkifauzi20 |
Melihat masa lalu sang ibu, Sani pun merasa bersyukur karena bisa mengembangkan bakatnya dan menjadi pesepakbola seperti sekarang. Semua itu seakan terbayar ketika dia sukses mengusung trofi juara di tingkat Asia Tenggara.
"Alhamdulillah ibu saya bertekad ketika melahirkan saya punya anak pesepakbola," imbuh pemain yang juga anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri), yang kini naik pangkat menjadi Briptu.
Apa yang terjadi pada
Sani Rizki memang antara ambisi orang tua dan bakat yang dimiliki sang anak. Berbicara tentang potensi atau bakat tentu tidak sama satu anak dengan yang lain, bahkan dalam satu keluarga.
Sebagai orang tua, Ayah Bunda bertugas mengasah dan mengarahkan potensi tersebut agar anak lebih berprestasi. Berikanlah dukungan dan fasilitas apa pun yang dibutuhkan untuk mengembangkan potensinya.
Psikolog Intan Erlita mengatakan kalau
bakat atau potensi, sebenarnya ada yang bersifat bawaan dari lahir atau keturunan. Seperti pada keluarga penyanyi yang menurunkan bakat ke anak-anaknya.
"Untuk para orangtua yang sudah bisa melihat bakat yang dimiliki anak, sebaiknya bisa langsung melatih agar bakat yang dimiliki anak bisa menjadi sebuah prestasi. Tetapi harus dipahami juga bahwa bakat akan menjadi prestasi dengan sebuah proses pembelajaran dan latihan," tutur Intan.
Nah, kalau anak Bunda apakah sudah terlihat bakatnya sejak kecil? Berbagi cerita yuk di kolom komentar.
[Gambas:Video 20detik]
(muf/rap)