Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Ekstrakurikuler Bisa Tingkatkan Nilai Akademik Anak? Ini Kata Ahli

Muhayati Faridatun   |   HaiBunda

Kamis, 19 Nov 2020 19:50 WIB

Girl showing her mom new games on her tablet. Sitting at table, taking a break from doing homework.
Ilustrasi ekstrakurikuler tingkatkan nilai akademik anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Nebojsa93

Anak-anak biasanya memilih kegiatan ekstrakurikuler berdasarkan hobi dan minat yang dimiliki. Tapi, orang tua kadang khawatir, kegiatan di luar jam sekolah ini justru mengganggu nilai akademik Si Kecil.

Saat masuk SD pada 2019 lalu, anak pertama Bubun ikut kegiatan ekstrakurikuler panahan. Sebenarnya ini bukan keinginan Si Kakak sepenuhnya, tapi Bubun pilih ekskul ini supaya dia lebih fokus saat belajar.

Karena setelah Bubun cari tahu, salah satu manfaat rutin latihan panahan yakni anak makin fokus dan disiplin. Dikutip dari Archery360, rutin berolahraga panahan juga bisa membangun kepercayaan diri dan kesadaran diri anak, baik di dalam maupun luar kelas.

Tapi, Bubun enggak memaksa Si Kakak harus ikut latihan panahan. Di hari pertama latihan, ternyata dia enjoy banget meskipun teman sekelasnya enggak banyak yang ikut. Si Kakak senang karena makin banyak teman yang dikenal.

Ini juga salah satu cara Bubun mengenali minat dan bakat anak. Seperti dikatakan Principal of Sekolah Inklusi Cikal, Husnul Chotimah, S.Psi., seiring bertambahnya usia, anak tumbuh dan berkembang dengan cara belajar dari lingkungan yang membentuknya.

"Peran orang tua sebagai support system anak adalah membantu proses tumbuh kembang agar kemudian, anak bisa belajar memahami konsep sederhana dari kegiatan rutinnya dan juga mengenali minat dan bakat anak," tutur Husnul, dalam Kuliah WhatsApp HaiBunda: Tips Deteksi Bakat Anak, Rabu (18/11/2020) malam.

Ia juga mengingatkan, minat dan bakat anak nantinya akan jadi life skill, yakni kemampuan khusus untuk bisa bertahan hidup dan berhasil. Ini juga sebagai bekal yang sangat bermanfaat hingga anak-anak tumbuh dewasa.

Lalu, bagaimana agar kegiatan ekstrakurikuler tetap mendukung nilai akademik anak? Klik NEXT yuk untuk baca selengkapnya.

Chow Yun Fat dan istriFoto: HaiBunda

Simak juga, Bunda, tantangan Siti KDI membesarkan anak dengan budaya Indonesia dan Turki, negara asal sang suami. Di video Intimate Interview berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



Kegiatan ekstrakurikuler mendukung nilai akademik anak

Getting help with my tasks. Little girl working her homework with mother. Focus is on foreground.

Ilustrasi ekstrakurikuler tingkatkan nilai akademik anak/ Foto: iStock

Kegiatan ekstrakurikuler mendukung nilai akademik anak

Selain anak lebih fokus saat belajar, pertimbangan lain Bubun pilih ekstrakurikuler panahan supaya Si Kakak enggak terlalu capek. Karena di sekolah Si Kakak, jadwal latihan panahan hanya di akhir pekan. Jadi, Bubun enggak cemas dia akan mengeluh capek dan tidak mengganggu nilai akademik.

Dikatakan ahli gizi dan kebugaran Mury Kuswari, S.Pd, M.Si., mengutip dari sebuah penelitian, anak-anak Indonesia hanya sembilan persen (laki-laki) dan dua persen (perempuan) yang memenuhi panduan 60 menit beraktivitas fisik tingkat sedang.

"Pada kenyataannya, anak-anak di Indonesia masih sangat kurang untuk aktif bergerak. Padahal, di sekolah sebenarnya sudah menerapkan pola hidup aktif seperti ekstrakurikuler, pelajaran olahraga, class meeting, dan kompetisi sekolah," ujar Mury Kuswari.

Ia menambahkan, salah satu yang menyebabkan anak kurang aktif bergerak adalah pemakaian gadget yang terlalu lama. Jika terus aktif, menurutnya, maka perkembangan kognitif anak akan baik. Anak yang sering berolahraga akan memiliki rasa percaya diri dan menurunkan tingkat depresi.

Mury pun menyarankan, orang tua harus cerdas mengatur jadwal anak menggunakan gadget. Anak juga perlu diingatkan untuk terus aktif bergerak dan berolahraga. Dengan rutin berolahraga, anak terhindar dari risiko obesitas, yang merupakan sumber berbagai penyakit tidak menular.

"Ini bisa jadi penentu masa depan anak kelak. Dengan percaya diri dan perkembangan optimal, harapannya, anak akan tumbuh menjadi generasi penerus yang sehat dan cerdas," tutur Mury.

Sementara itu, dikatakan ahli perkembangan anak Ghianina Armand, orang tua juga harus mengetahui apa yang diperlukan anak selama masa perkembangan. Karena perlu Bunda ingat, setiap anak memiliki kebutuhan yang berbeda.

"Misalnya, pilih ekstrakurikuler yang diminati anak, begitu juga kursus dan berbagai aktivitas lain di luar sekolah," ujar Ghianina, dikutip dari CNNIndonesia.com.

Ia juga mengingatkan, tetapkan prioritas yang harus diikuti, sehingga anak tidak kelelahan. Energi yang terkuras bisa membuat anak kehilangan kesempatan mengembangkan aspek perkembangan lainnya.

Jadi begitu, Bunda, aktivitas fisik atau kegiatan lain di luar sekolah ternyata bisa mengoptimalkan perkembangan anak. Kalau ingin lebih jelas lagi, Bunda bisa langsung tanya pakarnya nih. Yuk, klik di SINI.


(muf/muf)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda