Jakarta -
Generasi Alfa adalah anak-anak yang lahir mulai tahun 2010 dan mayoritas adalah anak berusia sekolah dasar. Pada generasi ini, perkembangan teknologi jadi salah satu hal yang tidak bisa dihindari dalam
tumbuh kembang anak. Sebaiknya orang tua bisa mengetahui batasan penggunaan teknologi agar anak enggak
kecanduan gadget. Setuju kan, Bun?
Menurut Binky Paramitha, M.Psi, psikolog pendidikan dan co-founder Rumah Dandelion, berdasarkan Asosiasi Dokter Anak Amerika, anak sebaiknya tidak dikenalkan gadget atau teknologi apapun sampai usia 1,5 tahun. Kecuali untuk kondisi tertentu misalnya penggunaan fitur seperti video call untuk anak berkomunikasi. Di usia tiga tahunan, lanjut Binky, sebaiknya dalam satu hari tidak lebih dari satu jam anak menggunakan gadget.
"Ketika orang tua memberikan gadget, yang penting adalah pendampingan agar tetap ada interaksi pada anak. Misalnya kita ikut menjelaskan cerita dan isi konten yang dia tonton di gadget. Saat itu gadget akan memberi dampak yang positif bagi anak," ujar Binky dalam acara 'Early Learning Centre: The Power of Play in Alpha Generation' di SIKU Darmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Untuk mengatasi anak yang selalu ingin bermain gadget, orang tua bisa mulai dengan membuat perjanjian dan aturan tentang penggunaan gadget. Contohnya, ibu bisa bikin kupon untuk satu jam bermain gadget. Kupon itu dibagi menjadi empat dan diberi waktu 15 menit setiap kuponnya. Artinya, anak boleh menggunakan gadget selama 15 menit sebanyak empat kali dalam sehari. Jika kupon habis, artinya anak tidak diperbolehkan bermain gadget lagi. Bila anak menangis saat dilarang, Bunda jangan pernah lelah beri pengertian karena itulah proses pembelajaran agar anak tidak ketergantungan dengan gadget.
Selain itu, mengajak anak bermain langsung bisa jadi cara ampuh mengurangi
penggunaan gadget lho. Bila orang tua memberi waktu main bareng anak, pasti penggunaan gadget akan berkurang.
"Pada dasarnya anak itu lebih senang diajak main langsung oleh kedua orang tuanya. Selain baik untuk perkembangan, bermain bersama juga akan meningkatkan interaksi sosial dengan orang sekitar," kata Binky.
Kebanyakan orang tua masih sering bingung mengajak anaknya bermain ya, Bun. Padahal bermain bisa membantu meningkatkan kreativitas dan tumbuh kembang anak. Menurut Binky, ada beberapa cara dan manfaat untuk orang tua yang ingin memulai bermain bersama anak.
1. Pahami kebutuhan anakPatikan Bunda tahu kebutuhan anak sesuai dengan usia dan proses tumbuh kembangnya. Jika sudah memahaminya, Bunda pasti akan menemukan metode permainan dan mainan yang sesuai yang dapat meningkatkan potensi anak.
2. Sadari potensi-potensi yang ada pada anakOrang tua harus menyadari potensi positif pada anak untuk bisa dikembangkan. Selain potensi positif, potensi membahayakan dari lingkungan juga harus diwaspadai ya, Bun.
"Contoh potensi buruk dari lingkungan seperti aturan yang kurang saat anak kecanduan gadget akan mengakibatkan anak malas bergerak. Jika sudah begitu, dikhawatirkan menyebabkan obesitas pada anak di kemudian hari," ujar Binky.
3. Membina hubungan baikOrang tua adalah aspek utama di kehidupan anak. Saat anak dalam masalah, pada akhirnya orang tualah yang akan dicari dan dijadikan tempat bersandar. Itulah pentingnya membina kepercayaan pada anak agar komunikasi bisa berjalan baik.
4. Ajari anak kemampuan sosialJika anak jarang bermain di luar karena sering terpapar gadget, mereka akan canggung saat bertemu orang lain. Makanya, Bun, mengapa
main di luar sangat penting.
"Saat bermain, anak dapat
belajar rasa peduli, empati, dan memahami perasaan orang lain. Orang tua juga bisa mengajarkan anak cara berinteraksi dan berkenalan dengan teman sebaya," tutup Binky.
[Gambas:Video 20detik]
(ank/rdn)