Jakarta -
Melihat sosok
Sri Mulyani, rasanya selalu berdecak kagum ya, Bun. Begitu banyak prestasi yang dotoreh baik di dalam negeri maupun luar negeri. Perempuan yang menjabat sebagai menteri keuangan RI ini berbagi sedikit kisah tentang karier, pesan untuk generasi milenial, dan ibunya.
Cerita itu terlontar ketika ia menjawab pertanyaan tentang aktivitas yang bakal dilakukan setelah selesai menjadi menteri. Sri Mulyani mengatakan, ingin melakukan banyak hal yang membuatnya senang.
"Saya ingin punya waktu untuk menulis buku. Saya ingin punya waktu untuk melukis, ingin bangun tidur enggak ada appointment," ujarnya dikutip dari detikcom.
Selama menjabat jadi menteri, wanita 56 tahun itu merasa banyak waktu berharga berlalu begitu saja karena kesibukannya di mengurus kerjaan.
"Saya merasa waktu yang saya habiskan itu the most valuable time. Karena kerja buat publik, this is very serious for your country, kalau saya tidak mengerjakan dengan sabaik-baiknya berapa banyak orang merasa wasted (sia-sia)," ujar Sri Mulyani.
Sri Mulyani menganggap dirinya serius tapi relaks, santai dalam menjalan mandat sebagai menteri keuangan. Ia juga menyelipkan nasihat untuk generasi milenial tentang pekerjaan, yang menurutnya nasihat itu sangat klasik dan membosankan.
"Ini nasihat yang sangat klasik dan membosankan, kalau anda menemukan passion pada diri anda, anda enggak perlu pusing karena menemukan enjoyment pada diri anda. Jadi artinya you have to find what you like," kata Sri Mulyani.
 Cerita Sri Mulyani tentang Cara Sang Bunda Mendidik Anak/ Foto: Danang Sugianto/detikcom |
Berhasil menjabat sebagai menteri keuangan, diakui Sri jika ternyata sang bunda tak pernah memaksanya untuk menjadi sosok sempurna. Apalagi menjadi tokoh perempuan mengisnpirasi seperti yang dilakukannya saat ini, Bun.
Mengenang didikan sang bunda, Prof.Dr Retno Sriningsih Satmoko menguatkan pendidikan karakter pada buah hatinya.
Sri Mulyani sendiri merupakan anak ke-7 dari 10 bersaudara, Bun. Diceritkan Sri jika sang ibu ingin anak-anaknya memiliki ilmu yang tinggi dan membagikannya pada banyak orang.
"What she did in her life, every second she spent with us, dia itu membentuk kita. Dia enggak bilang saya harus jadi menteri keuangan, waktu saya jadi menteri keuangan aja dia bilang 'Nduk kapan jadi profesor? Ibu saya ingin anaknya ingin jadi guru dan profesor, buat beliau itu paling bergengsi. Kata ibu saya, 'Menteri ki penting tapi ra terlalu penting,'" sambungnya.
Sri Mulyani bilang, generasi penerus enggak perlu terlalu merasa harus menjadi influencer. Jalani hidup dan lakukan saja sesuatu yang berguna.
"Hidup itu jalanin aja lah. Kalau memang anda melakukan sesuatu yang berguna, lakukan saja. Seperti saya bicara di sini, saya berharap yang saya omongkan di sini berguna," lanjut Sri Mulyani.
Kita tahu, hidup di era digital juga memudahkan kita untuk berbagi kebaikan. Sri Mulyani termasuk orang yang aktif di media sosial. Ia pun berpesan bahwa tak ada salahnya untuk berbagi dengan banyak orang di media sosial
"Kegiatan saya ini nanti di-upload, itu bukan pencitraan, that's sharing. Tergantung motivasi anda, kalau anda melakukannya untuk pamer, orang juga enggak akan lihat vibrasinya nih pamer apa sih. Tapi if you doing something, kayaknya ini penting untuk dibagikan ke masyarakat," tutup Sri Mulyani.
Sangat menginspirasi ya, Bun, cerita
Sri Mulyani dan sang Bunda dalam mendidik anak-anaknya.
[Gambas:Video 20detik]
(aci/rap)