Jakarta -
Bayi sewaktu di kandungan hanya dikelilingi cairan ketuban. Tapi, Bunda pernah menduga enggak kalau saat di rahim mereka sudah bisa mencium aroma lho. Wow!
Menurut psikolog perkembangan, Holly Ruhl, PhD, bayi bisa mencium aroma dalam cairan ketuban dari makanan yang Bunda konsumsi. Kata Ruhl, sejak usia 20 minggu di kandungan bayi sudah bisa mencium aroma kok, Bun.
"Penelitian pada bayi baru lahir menunjukkan preferensi bawaan untuk aroma yang lezat, seperti kolostrum (ASI pertama yang diproduksi payudara) dan vanili. Sedangkan, bayi di kandungan ogah
mencium aroma yang terlalu menyengat seperti deterjen dan desinfektan," kata Ruhl mengutip Motherly.
Nah, kalau lain kali Bunda ke toko kue, Ruhl bilang, coba luangkan waktu sejenak untuk menikmati aroma vanila dan cokelat. He-he-he.
"Kami juga merekomendasikan agar meminimalkan pekerjaan rumah tangga yang melibatkan produk pembersih," katanya.
 Foto: iStock |
Dilansir
detikcom, Dr.dr.Irwanto, Sp.A(K) dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga-RSUD Dr Soetomo Surabaya mengatakan pada dasarnya kemampuan penciuman bayi sudah berkembang sejak usia kandungan memasuki 28 minggu. Tetapi, begitu lahir indra ini akan digunakan bayi untuk menangkap beragam aroma yang ada dan menyimpannya di otak sebagai 'bahan' stimulasi.
"Cuma ada beberapa bau yang tidak semuanya diterima si anak. Ada yang alergi dan tidak. Jadi jangan berharap semua bau mesti diterima, belum tentu," jelas Irwanto.
Menariknya, karena tersimpan di memori otak,
preferensi bau yang dimiliki sejak bayi biasanya akan 'menetap' hingga dewasa. Bahkan, kata Irwanto bayi juga ingat ada bau-bau yang tidak memicu alergi dan membuat moodnya bagus, seperti bau ibunya yang bisa mengurangi tangisan dan membuat si kecil lebih mudah tidur.
[Gambas:Video 20detik]
(rdn/rdn)