Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Mengulik Aktivitas Menangis Janin di Dalam Rahim

Melly Febrida   |   HaiBunda

Senin, 01 Apr 2019 16:02 WIB

Bayi sudah menangis sejak di rahim. Seperti apakah tangisannya?
Ilustrasi janin menangis/ Foto: thinkstock
Jakarta - Aktivitas bayi di rahim seakan misteri yang membuat para orang tua penasaran. He-he-her. Termasuk aktivitas menangis, Ayah dan Bunda bisa bertanya seperti apa cara janin menangis saat di rahim?

Dilansir detikcom, sebuah penelitian menemukan pergerakan wajah janin semakin kompleks dari waktu ke waktu.

"Penelitian tersebut untuk pertama kalinya menunjukkan pada janin yang sehat ada perkembangan gerakan wajah dari sederhana menjadi semakin kompleks, mempersiapkan janin untuk kehidupan setelah kelahiran," tutur Profesor Brian Francis dari Departemen Matematika dan Statistik di Lancaster University.

Penulis Parenting India, Mahak Arora, mengatakan, para ilmuwan menemukan bayi memang menangis di rahim, meski tangisannya belum tentu seperti bayi yang sudah lahir. Mengutip situs Parenting First Cry, Arora bilang bayi sudah belajar teknik untuk hidup di dunia luar saat masih di dalam rahim.



Menurut sebuah penelitian, seorang anak berusia 16 minggu dengan telinga yang masih berkembang di rahim ibunya bisa merespons suara. Kemudian, sebuah penelitian dilakukan untuk mengamati reaksi janin pada trimester ketiga terhadap musik yang dimainkan di perut ibu.

"Hasilnya, gangguan musik itu memicu respons dari janin yang mirip dengan tangisan pada 10 janin. Bukti ini menunjukkan bayi yang menangis di dalam rahim dipicu oleh gangguan musik," tutur peneliti.

Ilustrasi janin menangisIlustrasi janin menangis /Foto: iStock
Pada minggu ke-20, kata Arora, janin sudah tahu gerakan pernapasan, bisa membuka rahang, menggigilkan dagu, menelan, dan memanjangkan lidah. Di awal minggu ke-24, bayi mampu menghasilkan suara tangisan dan merespons suara bising di lingkungan luar.

"Anda mungkin masih bertanya-tanya mengapa bayi menangis di dalam rahim. Bayi menggunakan tangisan sebagai cara komunikasi dan untuk menunjukkan ketidaksenangan mereka. Bayi yang belum lahir mungkin menangis untuk menyampaikan rasa laparnya, kelelahan, ketakutan, atau hanya untuk memberi tahu dia perlu dipeluk," kata Arora.

Bagaimana kita bisa tahu bayi di rahim menangis? Kata Arora, tanda janin menangis bisa dilihat ketika melalukan ultrasonografi (USG). Tandanya seperti napas panjang dengan mulut, lidah terbuka dengan posisi turun, janin bernapas lebih cepat dengan jeda antara menghirup dan menghembuskan napas menetap, lalu bibir mengembang dan bergetar.



"Beberapa bayi membuka mulut mereka, menekan lidah, mengambil napas tidak teratur beberapa kali sebelum bernapas, dan menatap sambil menangis. Janin ditemukan mengencangkan dada dengan bibir bergetar, mengambil tiga napas cepat, dan memiringkan kepalanya," papar Arora.

Ketika janin menangis di rahim, itu menandakan koordinasi yang berkembang baik antara otak, sistem saraf, dan tubuhnya. Untuk menangis, menurut Arora, bayi perlu menggunakan teknik pernapasan, otot wajah, dan yang paling penting penerapan bunyi.

Tetapi bisakah kita mendengar bayi menangis di dalam rahim? Penelitian mengungkapkan menangis terdiri dari dua jenis yaitu sunyi dan keras. Nah, janin di rahim menangis dengan versi menangis diam. Jenis tangisan ini dapat dikenali melalui gerakan tubuh dan ekspresi wajah, Bun.

[Gambas:Video 20detik]

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda