HaiBunda

PARENTING

Bun, Jangan Maklum Bila Anak Sering Berperilaku Tak Sopan

Melly Febrida   |   HaiBunda

Selasa, 09 Apr 2019 15:59 WIB
Ilustrasi orang tua dan anak/ Foto: iStock
Jakarta - Dalam keseharian, seringkali anak berperilaku tak sopan. Sekali dua kali mungkin itu bisa dianggap normal. Tapi bila mereka sering bertindak tidak sopan, jangan dibiarkan ya, Bun.

Menurut psikoterapis Amy Morin, perilaku anak yang tidak sopan dan dibiarkan bakal makin buruk, Bun. Ke depannya, Bunda bisa saja menemukan si kecil berperilaku seperti memanggil orang yang lebih tua dengan nama, mengabaikan aturan, atau melawan secara fisik.

Sebuah studi tahun 2015 yang dilakukan m peneliti di University of Virginia menemukan anak-anak yang tidak sopan cenderung menjadi orang dewasa yang kasar, Bun. Morin bilang Bunda memaklumi ketidaksopanannya dengan mengatakan, 'namanya juga anak-anak', tak akan membantu anak-anak,


Menurutnya, anak-anak perlu belajar bagaimana memperlakukan orang lain dengan hormat. Sehingga, mereka bisa mengembangkan hubungan yang sehat dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan orang di sekitarnya.

"Rasa tidak hormat anak Anda mungkin merupakan pertanda dia butuh bantuan untuk mempelajari cara-cara yang pantas secara sosial untuk mengelola amarah, mengatasi frustrasi, dan berkomunikasi secara efektif," tulis Morin mengutip Very Well Family.

Bila Bunda ingin memberi konsekuensi atas perilaku tidak sopan anak, Morin menyarankan:

1. Abaikan perilaku anak yang cenderung mencari perhatian

Morin mengatakan cara ini mungkin terlihat seperti mengabaikan rasa tidak hormat si kecil karena membiarkan dia melakukannya. Tapi, mengabaikan di sini lebih pada terus menyuruh anak tiap beberapa menit sampai beberapa kali.

"Jika anak belum mau melakukannya, diskusikan bahwa dia sudah sering melakukan itu. Lalu, sampaikan bagaimana perasaan dia jika orang lain berlaku seperti itu padanya," kata Morin.

2. Peraturan disiplin nenek

Aturan 'disiplin nenek' merupakan cara sederhana namun efektif untuk membuat anak patuh. Ketimbang memberi tahu anak apa yang tidak bisa ia lakukan, katakan padanya bagaimana ia bisa mendapatkan hak istimewa.

Misalnya begini. Daripada Bunda mengatakan, "Kalau Kakak tidak mengambilnya sekarang, Kakak tidak akan bisa bermain di luar," coba ganti dengan, "Kakak bisa bermain di luar segera setelah selesai mengambil mainanmu."

Morin berpesan, ajari anak bahwa perilaku sopan dan ramah menghasilkan hasil yang positif.



3. Beri peringatan tunggal

"Coba gunakan pernyataan jika begini maka anak akan begini, untuk memperingatkan mereka apa yang akan terjadi jika perilakunya tidak berubah. Cara ini memberi anak kesempatan untuk mengubah perilakunya. Pastikan Bunda sepenuhnya siap untuk menindaklanjuti dengan konsekuensi negatif jika dia tidak patuh," papar Morin.

4. Beri konsekuensi negatif

Foto: iStock
Sebagian besar perilaku tidak sopan harus langsung mendapat konsekuensi negatif. Saat menentukan hukuman, pertimbangkan usia anak dan seberapa berat pelanggaran yang dia lakukan.

"Istirahat dapat menjadi konsekuensi negatif yang efektif bagi anak kecil. Jika anak masih balita dan berteriak, beri dia time-out," ujar Morin.

Sedangkan, konsekuensi logis umumnya lebih efektif untuk anak yang lebih besar dan remaja. Misal, saat anak tidak mengerjakan tugasnya, kurangi waktu mereka bermain gadget.

5. Gunakan restitusi

Apabila anak atau remaja berperilaku tidak sopan, Morin mengatakan orang tua bisa mencegahnya dengan cara ganti rugi. Restitusi adalah tentang melakukan sesuatu untuk membuat ganti rugi atas sesuatu yang telah dilakukan.

Misalnya ketika anak memukul kakaknya, suruh dia melakukan pekerjaan kakaknya pada hari itu. Atau, jika anak yang remaja memecahkan sesuatu karena marah, buat dia memperbaikinya atau membayar untuk memperbaikinya.

"Ajari anak mengatakan maaf tidak selalu memperbaiki keadaan. Restitusi akan membantunya bertanggung jawab atas perilakunya yang tidak sopan sambil juga memperbaiki hubungan," tutur Morin.



Dia menekankan, konsistensi adalah kunci untuk membantu anak berperilaku sopan. Ya, sopan santun memang menjadi hal yang harus ditanamkan sejak kecil. Dengan tahu cara menjaga perilaku, orang-orang di sekitar anak akan melihatnya sebagai pribadi yang baik.

Mengutip detikcom, semakin dini Bunda memperkenalkan sopan santun kepada anak, maka akan semakin baik agar sikap sopan tumbuh bukan menjadi sebuah keterpaksaan. Tapi memang menjadi sifat dasarnya.

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Transformasi Harper Putri Victoria & David Beckham yang Ultah ke-14

Mom's Life Nadhifa Fitrina

5 Waktu yang Dilarang Berhubungan Intim Menurut Islam dan Bahayanya

Kehamilan Melly Febrida

Jangan Anggap Remeh, Ini Kelelahan Tanda Kanker hingga Diabetes

Mom's Life Amira Salsabila

10 Perilaku "Sopan" di Pesawat yang Ternyata Dibenci Pramugari

Mom's Life Amira Salsabila

Tahun Berapa Anak Gen Z? Ketahui Karakter, Faktor Pembentuknya & Cara Mendidiknya

Parenting Kinan

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

5 Drama China Tian Xu Ning Terbaik Rating Tertinggi, Aktor Tampan yang Sedang jadi Sorotan

5 Potret Transformasi Harper Putri Victoria & David Beckham yang Ultah ke-14

Tahun Berapa Anak Gen Z? Ketahui Karakter, Faktor Pembentuknya & Cara Mendidiknya

Jangan Anggap Remeh, Ini Kelelahan Tanda Kanker hingga Diabetes

5 Waktu yang Dilarang Berhubungan Intim Menurut Islam dan Bahayanya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK