HaiBunda

PARENTING

Haruskah Anak Punya Bakat agar Jago Main Musik?

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Senin, 22 Apr 2019 10:35 WIB
Anak main musik/ Foto: iStock
Jakarta - Kalau anak jago main musik, orang tua pasti bangga dibuatnya. Hmm, bicara soal kemahiran anak bermain musik, apakah agar mereka jago main musik anak harus punya bakat di bidang musik?

"Nggak harus punya bakar. Misalnya aja main piano. Itu harus dilihat sebagai suatu bahasa. Prinsipnya bisa belajar musik seperti bisa belajar bahasa. Dengan metode tepat, semua anak bisa diajarkan, semua anak bisa mengekspresikan hasil karyanya," kata Marcia Dewi Hartanto, pengajar di Canzona Music School, saat berbincang dengan HaiBunda.

Kata Dewi, di Canzona sendiri, untuk melatih kemampuan anak bermain musik digunakan dua macam instrumental yaitu melodi dan percussion. Anak-anak berlatuh dengan alat perkusi multisensoris seperti tamborin dan marakas.



"Juga hal lain yang kita kreasikan. Jadi, anak sambil nyanyi, dancing, belajar rythm dan skill ini bisa diaplikasikan juga ke kemampuan bermain piano," kata Dewi.

Selain itu, kemampuan bermusik anak juga diasah melalui kegiatan storytelling dan mengajari anak lagu-lagu klasik. Biarpun anak juga diajari lagu klasik, diusahakan para murid juga tetap cinta budaya Indonesia, Bun.

Anak main musik/ Foto: iStock
Misalnya, dengan menggelar konser di mana anak-anak tampil dengan membawakan lagu klasik yang dipadukan dengan lagu rakyat Indonesia. Nah, untuk mengetahui apakah anak berbakat di bidang musik, kata Dewi butuh waktu dan keterlibatan orang tua.

Soalnya, Bun, ada anak di awal belajar seakan sangat berbakat. Tapi, tanpa ketekunan dan durasi latihan yang cukup, itu enggak ada artinya, Bun. Lalu, ada anak yang dianggap harus berjuang di awal dan orang tua tidak ada basic bermusik, si anak bisa bermain musik.

"Ya, karena ada ketekunan dari ortu dan durasi latihan cukup. Jadi, kemampuan dia bisa melebihi anak yang dari sananya berbakat. Selain butuh skill base dan intuisi si anak, kita juga bentuk lingkungannya. Ortu diajak terlibat aktif, enggak cuma anak yang diajak aktif. Tanpa partisipasi ortu, yang kita, para pengajar, kerjakan enggak ada artinya," papar Dewi.

[Gambas:Video 20detik]

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Mengenal Penyakit Kanker, Penyebab Mpok Alpa Meninggal Dunia

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Banjir Ucapan Duka Cita dari Rekan Artis

Mom's Life Annisa Karnesyia

Harapan Almarhumah Mpok Alpa untuk Masa Depan Anak Kembarnya Semasa Hidup

Mom's Life Amira Salsabila

Ternyata Sushi Bukan Asli Jepang, Ini Negara Asalnya

Mom's Life ZAHARA ARRAHMA

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Tinggalkan 4 Anak Termasuk Sepasang Kembar

Mom's Life Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Banjir Ucapan Duka Cita dari Rekan Artis

Kebiasaan Ngopi & Jajan Kantin Bikin Gaji Pegawai di Jakarta Hanya Numpang Lewat

Cerita Aulia DA Terkejut dan Bingung saat Didiagnosis Hamil Tapi di Luar Rahim

Ternyata Sushi Bukan Asli Jepang, Ini Negara Asalnya

17 Contoh Teks Pidato 17 Agustus Singkat Tingkat SD, Mudah Dipahami Murid Sekolah

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK