Jakarta -
Pedangdut
Iis Dahlia punya cara sendiri untuk mengajari anaknya,
Devano Danendra, untuk berhemat. Ia memberi jatah bulanan sebesar 10 juta rupiah kepada sang anak. Wow!
"Bukan jatah sebulan harus habis, enggak, disisasin di ATM-nya itu perbulan 10 juta. Kalau dulu kan karena aku merasa duit-duitnya dia jadi biarin aja. Sekalian dia belajar untuk me-
manage keuangannya, tapi ternyata belum bisa. Jadi, aku jatahin aja di ATM-nya itu disisain 10 juta," ujar Iis Dahlia, dikutip dari
InsertLive.
Diakui pelantun lagu
Payung Hitam ini, dulu Devano termasuk anak yang boros. Namun saat ini, dia mulai tahu bagaimana cara mengatur keuangannya.
"Dulu
mah boros banget, karena dia enggak ngerti duit. Zaman dulu kadang 20 juta habis. Jajan ya jajan aja, pergi ya pergi aja, karena waktu belum ngerti duit, sekarang udah aku kasih tahu jangan boros-boros, jadi diirit-irit," jelas wanita 46 tahun ini.
Walaupun begitu, kalau uang bulanan tersebut ternyata habis, istri Satrio Dewandono ini tidak pelit untuk memberi tambahan pada anaknya. Ia mengaku tidak ingin kaku dalam mengatur keuangan sang anak.
"Boleh nambah, cuma buat jaga-jaga aja kalau mamanya lagi enggak ada terus lagi butuh. Kalau dia mau beli apa-apa juga masih sama aku, kadang-kadang sama kakaknya," ucap Iis.
Bicara soal mengajarkan anak
menabung, perlu dibiasakan sejak dini lho, Bun. Sebagai langkah awal mengajari anak berhemat, orang tua perlu mengenalkan konsep hemat pada si kecil dengan cara sederhana.
Psikolog anak dan pendidikan Anna Surti Ariani mengatakan, anak Sekolah Dasar (SD) sudah bisa diajari berhemat dengan cara mengetahui konsep 'keinginan dan kebutuhan'. Dalam tahap ini, anak diajari memilah barang mana yang merupakan kebutuhan dan mana yang hanya keinginan.
"Jadi, untuk bisa berhemat, dia mesti meminimkan yang keinginan saja. Kalau memang itu butuh, berarti dia mencari sesuatu yang lebih sesuai dengan kemampuan dia," kata psikolog yang akrab disapa Nina ini.
"Misalnya, dia punya uang saku sehari Rp 5.000, maka dia akan mendahulukan hal-hal yang dia butuhkan seperti dia beli makan karena lapar dibanding hanya beli es krim karena ingin."
Nah, saat anak sudah masuk Sekolah Menengah Pertama (SMP), saran Nina, mulai beri mereka uang saku per minggu. Dengan begini, anak bisa lebih hemat dalam menggunakan uang saku karena takut uangnya habis di tengah jalan.
Tapi yang terpenting, ketegasan dari orang tua saat mengajari anak berhemat, Bun. Komunikasikan sejak awal bahwa dia tidak akan dapat uang tambahan jika uang sakunya habis sebelum waktunya.
Jadi, anak bisa lebih berpikir ketika ingin menghabiskan uangnya untuk hal-hal yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Kalau Bunda gimana, sudah mulai melatih si kecil untuk menabung?
[Gambas:Video 20detik]
(yun/muf)