HaiBunda

PARENTING

Plus Minus Anak Beraktivitas Pakai Alas Kaki dan Nyeker

Melly Febrida   |   HaiBunda

Selasa, 30 Apr 2019 19:02 WIB
Ilustrasi kaki anak/ Foto: thinkstock
Jakarta - Ketika melihat anak bertelanjang kaki di luar, mungkin ada saja orang tua yang berpikir itu bisa melukai anak. Bagaimana kalau anak menginjak batu atau beling. Sementara itu, ada orang tua yang santai aja anaknya bermain tanpa pakai alas kaki.

Tentang anak bertelanjang kaki alias nyeker dengan bersepatu memang sudah lama jadi perdebatan. Orang berpikir memakai sepatu itu ada tujuannya yakni melindungi kaki.

Psikoterapis Amy Morin mengatakan beraktivitas dengan bertelanjang kaki memang berisiko, termasuk kurangnya perlindungan pada kaki yang bisa menyebabkan cedera seperti luka dan meningkatkan tekanan pada kaki.


Morin mengutip sebuah penelitian 2017 yang diterbitkan dalam Gait & Posture. Penelitian itu menemukan ada pro kontra untuk membiarkan anak-anak berlari tanpa alas kaki. Para peneliti menemukan mengenakan alas kaki meningkatkan dampak dari kekuatan tanah, yang dapat menimbulkan risiko cedera tertentu.

"Tapi, tanpa alas kaki dan berlari minimalis meningkatkan rotasi internal tibialis, yang telah dikaitkan dengan jenis cedera tertentu," katanya mengutip Very Well Family.



Dengan pertimbangan penelitian di atas, Morin menyerahkan pilihan kepada orang tua. Tentunya dengan menimbang risiko dan manfaatnya sebelum menentukan anak-anak boleh nyeker atau harus pakai alas kaki saat beraktivitas.

Lantas, gimana dengan bayi? Menurut Morin, hingga kini belum ada bukti ilmiah yang menyimpulkan bayi perlu memakai sepatu begitu bisa belajar berjalan. Kenyataannya, berjalan tanpa sepatu membantu si kecil meningkatkan keseimbangan, kekuatan, dan koordinasi.

Foto: iStock
Sebelum membuat keputusan, Morin menyarankan mengukur suhu permukaan tempat anak berjalan. Apabila dingin, alas kaki yang solnya tipis seperti sepatu boots atau kaus kaki akan melindungi kaki anak dari permukaan yang dingin.

Kalau tidak dingin, biarkan anak yang baru belajar jalan menjelajahi tekstur dan sensasi dari berbagai permukaan. Baik itu rumput, ubin, pasir, atau karpet.



Dr Natasha Beck, seorang psikolog klinis yang mengkhususkan diri pada neuropsikologi, mengatakan semakin cepat orang tua mengenalkan sepatu ke bayi, semakin baik, Bun.

"Pengulangan dan konsistensi pada anak itu kunci di sebagian besar hal. Karena hal ini memberikan kenyamanan dan harapan yang pasti kepada anak-anak," kata Beck kepada Romper.

Jadi kapan sebaiknya mulai mengenalkan sepatu ke bayi? "Kapan saja, waktu terbaik untuk memulainya antara usia 3 sampai 6 bulan, tetapi solnya harus yang lembut," saran Beck.

[Gambas:Video 20detik]

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

26 Th Menikah, Potret Terbaru Amara & Frans Mohede Bareng Tiga Anak Laki-Lakinya

Mom's Life Amira Salsabila

Selamat! Pebulu Tangkis Ribka Sugiarto & Rian Ardianto Sambut Kelahiran Anak Pertama

Kehamilan Pritadanes

10 Resep Jus Mix 2 Buah yang Enak dan Segar

Mom's Life Amira Salsabila

17 Tanda Otak Jenius pada Anak dan Orang Dewasa yang Sering Tidak Disadari

Parenting Azhar Hanifah

Transmart Full Day Sale Hadir Lagi! Ada Diskon 50% + 20%

Mom's Life Triyanisya & Sandra Odilifia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Kamya 'Ceu Haji' Anak Fitri Tropica Masuk Sekolah Hari Pertama, Intip Momen Lucunya

26 Th Menikah, Potret Terbaru Amara & Frans Mohede Bareng Tiga Anak Laki-Lakinya

Canva Short Class Mamakologi, Belajar Hasilkan Uang dari Rumah untuk Para Bunda

Selamat! Pebulu Tangkis Ribka Sugiarto & Rian Ardianto Sambut Kelahiran Anak Pertama

10 Resep Jus Mix 2 Buah yang Enak dan Segar

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK