Jakarta -
Bunda tentu tahu,
Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas)Â diperingati setiap 2 Mei, yang jatuh tepat hari ini. Pada peringatan Hardiknas kali ini, semua pihak pasti berharap agar pendidikan anak Indonesia menjadi lebih baik. Nah, bagaimana soal 'tren' menyekolahkan anak di bawah usia lima tahun ya?
Dikatakan psikolog Vera Itabiliana, isu terkait menyekolahkan anak di bawah usia lima tahun ini memang jadi topik yang bisa memunculkan keributan, Bun. Ada sebagian setuju, sebagian lagi tidak.
Menurut Vera, keputusan menyekolahkan anak atau tidak sebelum usia lima tahun ini banyak faktor pertimbangannya. Namun, sebenarnya di bawah usia 5 bahkan 3 tahun, stimulasi itu bisa dicukupi di rumah.
"Tapi, ada situasi dan kondisi, di mana rumah tidak bisa mencukupi stimulasi itu. Kalau rumah tidak bisa mencukupi stimulasi yang dibutuhkan anak, tidak ada salahnya untuk menyekolahkan anak, tapi dengan pemilihan sekolah yang matang dan tepat," ujar Vera kepada
HaiBunda, usai mengisi acara di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Kamis (2/5/2019).
 Ilustrasi anak sekolah di bawah usia lima tahun/ Foto: iStock |
Nah, kata Vera, usia di bawah lima tahun itu adalah usia bermain. Jadi, idealnya sekolah untuk anak di bawah lima tahun itu metodenya bermain, tidak belajar calistung, tidak ada PR (pekerjaan rumah). Yang jadi masalah, ketika orang tua salah memilihkanÂ
sekolah untuk anak, sehingga jadi beban buat anak.
"Padahal, jika dikembalikan ke hakikatnya, harusnya sekolah anak di bawah usia lima tahun itu bisa sangat membantu anak dalam tumbuh kembangnya, karena di sana dia bisa ketemu teman, belajar sosialisasi, belajar tentang aturan," jelas Vera.
Jadi, Vera menekankan, kesalahan bukan dari keputusan orang tua menyekolahkan anak. Karena biar bagaimanapun, tujuan orang tua adalah untuk memenuhi kebutuhan dasar anak.
"Jangan disalahi keputusan ortu menyekolahkan, tapi mungkin pilihan sekolahnya yang enggak tepat," tutur Vera.
"Pilihlah sekolah yang sesuai tumbuh kembangnya, bermain, ketemu teman, belajar tentang aturan, sosialisasi, gantian, giliran," tandasnya.
Kalau pengalaman Bunda gimana nih? Si kecil mulaiÂ
sekolah usia berapa? Berbagi yuk di kolom komentar.
[Gambas:Video 20detik]
(yun/muf)