Jakarta -
Ada anak-anak yang usianya masih prasekolah tetapi sudah semangat belajar
puasa. Tak masalah jika Bunda dan Ayah hendak melatihnya. Namun, sebenarnya jika ditilik dari sisi psikologi, di umur berapa anak sudah bisa mulai diajari puasa?
"Usia prasekolah, 4 atau 5 tahun, udah mulai bisa diajak puasa. Tapi sifatnya pengenalan. Jadi kita kasih tahu anak kegiatan ini namanya sahur, ini namanya kita puasa," kata psikolog anak dan remaja Ratih Zulhaqqi saat berbincang dengan
HaiBunda.
Ketika anak belajar puasa, biarkan aja mereka kuat sampai jam berapa, Bun. Menurut Ratih, Bunda tidak perlu memberi tahu ke anak jika anak puasa sampai setengah hari. Kecuali jika
anak menawar dia berpuasa sampai jam 10.00 pagi lebih dulu, tak masalah.
Namun, satu hal yang tak boleh lupa disampaikan ke anak adalah tetap sampaikan ke anak bahwa sejatinya puasa dilakukan sejak waktu Subuh sampai Maghrib. Tapi lagi-lagi, tetap sesuaikan dengan kekuatan anak melakukannya ya, Bun, alias jangan dipaksa.
"Enggak harus jam 2 siang dia buka puasa. Ada lho penelitian kalau anak tuh kuat enggak makan seharin, makanya ada anak yang GTM atau melakukan gerakan tutup mulut," tutur Ratih yag juga founder RaQQi Human Development and Learning Centre ini.
Jadi, Bunda enggak perlu terlalu heboh saat
anak belajar puasa. Bila mereka belum mengeluh lapar, tak perlu menanyakan padanya masih kuat atau tidak. Sebab, itu bisa bikin anak merasa dia harus makan saat waktu Zuhur tiba.
"Biar aja anak
nyoba sampai dia enggak kuat. Selama dia masih kuat kenapa enggak dilanjutkan kan?" pungkas Ratih yang juga berpraktik di Klinik Kancil Duren Tiga.
[Gambas:Video 20detik]
(rdn/rdn)