8 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Beri Es Krim ke Anak
Yuni Ayu Amida |
HaiBunda
Kamis, 13 Jun 2019 12:00 WIB
8 Hal Harus Diperhatikan Sebelum Beri Es Krim ke Anak
Es krim adalah makanan manis yang menggoda selera dan hampir semua anak menyukainya. Tapi, sebenarnya es krim baik dikonsumsi anak enggak sih?
Menurut ahli gizi Geovani Maharasitha Syafitri, S.Gz, anak-anak boleh diberikan es krim, namun cari es krim yang kalorinya 90 - 200 kalori dan hanya dimakan satu kali sehari. Serta jangan konsumsi es krim berlebihan karena bisa menyebabkan obesitas.
"Saat memberikan es krim, pastikan juga kondisi anak harus dalam keadaan sehat. Jika es krim dikonsumsi saat anak sedang batuk, justru bisa memperparah batuk dan radang tenggorokan yang sedang diderita si kecil. Jika dikonsumsi berlebihan, bisa menyebabkan karies gigi," tambah Geovani, dikutip dari detikcom.
Sementara menurut ahli gizi My Meal Catering, Atin Nurafiatin, es krim bisa dikonsumsi pada anak usia di atas satu tahun. Dan yang pasti, tidak boleh berlebihan karena es krim menyebabkan rasa kenyang, sehingga anak bisa susah makan.
Nah itu sebabnya, ada yang mesti Bunda perhatikan sebelum memberikan es krim pada anak. Berikut ini ulasan Mom Junction tentang 8 hal penting yang harus Bunda tahu, sebelum memberikan es krim pada si kecil.
Hampir semua es krim di pasaran mengandung bahan pengawet, lemak, gula, bahan buatan, dan pewarna makanan. Jadi, pastikan usia anak sudah di atas satu tahun, baru setidaknya Bunda bisa memberikannya es krim.
2. Terbuat dari susu
Meskipun terbuat dari susu dan krim murni, kemudian dipasteurisasi untuk menghilangkan bakteri, bayi masih bisa sensitif terhadap protein susu dan bahan lainnya.
3. Peluang penumpukan bakteri
Ada kemungkinan penumpukan bakteri dalam es krim, entah itu es krim yang dibeli dari toko atau dibuat sendiri di rumah. Paparan bakteri tersebut dapat menyebabkan infeksi karena sistem kekebalan tubuh bayi masih lemah. Pada kasus yang parah, infeksi mungkin memerlukan perhatian medis segera.
Susu murni dan bahan-bahan lain dalam es krim sulit dicerna bayi. Es krim dapat menyebabkan penumpukan gas dan nyeri kronis di perut atau masalah kolik. Bicaralah dengan dokter sebelum memperkenalkan es krim untuk pertama kalinya pada bayi Bunda.
Buka lagi ke halaman selanjutnya, Bunda.
Reaksi alergi dan kelebihan berat badan
Foto: iStock
5. Jangan beli es krim sembarangan
Sebagian besar es krim komersial dipasteurisasi panas untuk membunuh bakteri, tetapi hati-hati dengan tempat membelinya. Jangan pernah membeli es krim dari pedagang kaki lima karena kita tidak akan pernah yakin dengan kondisi sanitasi dan penyimpanan di tempat-tempat tersebut.
Bakteri mungkin menumpuk dalam kondisi penyimpanan yang tidak tepat. Air yang digunakan oleh vendor es krim lokal mungkin tidak berkualitas baik. Kualitas air yang buruk dapat menyebabkan infeksi pencernaan pada bayi.
6. Pastikan bahan kandungannya
Baca daftar bahan kandungannya dengan hati-hati sebelum menawarkan es krim kepada si kecil. Bahan-bahan tertentu dapat menyebabkan reaksi alergi. Beberapa bahan umum dalam es krim, yang bisa menyebabkan alergi, di antaranya kacang, stroberi, dan zat pewarna. Hindari es krim yang terbuat dari susu mentah karena dapat membawa bakteri. Pilih es krim yang lebih sederhana tanpa terlalu banyak bahan tambahan.
7. Jangan berlebihan
Jangan memberi es krim berlebihan hanya karena si kecil menikmatinya. Kandungan gula yang terlalu banyak bisa berbahaya bagi bayi karena dapat menyebabkan kerusakan gigi, dan kelebihan berat badan dalam jangka panjang.
Berikan cukup satu atau dua sendok. Dan tidak lebih dari sekali dalam satu atau dua minggu.
8. Tawarkan alternatif lain
Jika bayi menyukai es krim, kita dapat memberinya makanan penutup seperti smoothies buah buatan sendiri, yogurt rasa, irisan buah segar, atau buah dingin. Dinginkan sebelum disajikan untuk memberi mereka rasa es krim.