Jakarta -
Mulai tanggal 24 - 26 Juni 2019, pendaftaran
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur zonasi dibuka. Bunda perlu tahu nih alur pendaftaran
online-nya seperti apa.
Dikutip dari
CNN Indonesia yang mengutip laman
ppdb.jakarta.go.id, pendaftaran PPDB dimulai dari verifikasi berkas persyaratan mulai 24 - 26 Juni 2019. Proses verifikasi dibuka pukul 08.00 - 16.00 WIB di masing-masing sekolah.
Calon siswa harus menyertakan berkas berupa SKHUN SMP/SMPLB/MTs, DNUN Paket B atau SKYBS, berusia paling tinggi 21 tahun pada 1 Juli 2019, dan memiliki Nomor Identitas Kependudukan (NIK) yang dibuktikan melalui Kartu Keluarga (KK).
Setelah verifikasi berkas, calon peserta akan menerima akun yang dipakai untuk memilih sekolah tujuan secara
online. Calon peserta bisa mencetak tanda bukti pendaftaran daring mandiri. Nantinya, proses seleksi akan dilakukan dalam rentang waktu tiga hari, dari 24 hingga 26 Juni 2019.
Hasil seleksi PPDB
online SMA akan diunggah ke situs
ppdb.jakarta.go.id pada 26 Juni 2019, pukul 17.00 WIB. Peserta selanjutnya melapor sesuai sekolah yang dituju pada 27 hingga 28 Juni 2019.
PPDB jalur zonasi merupakan sistem pendafaran bagi calon peserta yang berdomisili di Jakarta sesuai dengan zona sekolah. Tiap calon peserta bisa memilih maksimal tiga sekolah tujuan.
Selain zonasi, hasil seleksi PPDB
online SMA juga akan dipertimbangkan berdasar nilai rata-rata hasil UN/UNPK untuk peserta lulusan SMP/Madrasah, urutan pilihan sekolah, usia calon peserta didik baru, dan waktu mendaftar.
 Foto: PPDB DKI 2019 di SMPN 1 Cikini Jakarta Pusat (Farih/detikcom) |
Terkait
sistem zonasi pada PPDB tahun ini, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengatakan ada keuntungan yang bisa didapat anak. Komisioner KPAI bidang pendidikan Retno Listyarti mengatakan, mendekatkan anak dari rumah ke sekolah adalah kepentingan terbaik bagi anak.
"Sebagaimana amanat pada undang-undang perlindungan anak. Bayangkan anak yang rumahnya dekat, dia sehat enggak perlu naik kendaraan, cukup jalan kaki atau sepeda," ujarnya.
Retno juga menilai, anak akan sehat secara pencernaan, karena sempat sarapan. Dengan jarak ke sekolah yang dekat, makanan siang bisa diantar orang rumah. Dari masalah gizi, kesehatan pencernaan bisa teratasi.
"Ketiga, anak ini karena dekat rumahnya dengan sekolah. Maka temannya di
sekolah sama dengan teman mainnya di rumah. Kenal orang tuanya, keluarganya, ini akan menutup akses terkait dengan tawuran. Semuanya kenal, enggak mungkin tawuran. Karena dekat dengan sekolah, jadi orang tua bisa terlibat dalam berbagai kegiatan," tutur Retno.
Sistem zonasi dalam PPDB berimbas juga pada jumlah siswa baru di SMP Tulungagung. Simak videonya di bawah ini, Bun.
[Gambas:Video 20detik]
(rdn/muf)