Cara Irfan Hakim Bersikap Adil pada Kelima Anaknya

Jakarta - Sejak kelahiran si bungsu, Dzaky Mohammed Hakim, keluarga presenter Irfan Hakim semakin ramai. Suami Della Sabrina Indah Putri ini pun merasa bersyukur dikaruniai lima orang anak.

"Alhamdulillah udah dapat lima anak, tiga perempuan, dua laki-laki. Kalau dikasih lagi ya, Alhamdulillah, kalau enggak ya kita fokus aja sama yang ada," tutur Irfan Hakim, dikutip dari InsertLive.

Dengan bertambahnya anggota baru dalam keluarganya, Irfan dan istri mencoba berbagi tugas untuk mengurus kelima anaknya. Dengan begitu, semua anak mereka mendapat kasih sayang yang sama rata.

"PR buat orang tua adalah mendampingi kakak-kakaknya biar mereka enggak merasa 'dibuang', apalagi baru ada bayi lahir, kita fokusnya ke bayi dan kakak-kakaknya terlupakan," ujar pria 43 tahun ini.

Pilihan Redaksi Tips Jaga Keharmonisan Rumah Tangga ala Ramzi dan Istri Kisah Naja, Bocah Penghafal Alquran yang Mengidap Cerebral Palsy Cerita Menegangkan Irfan Hakim Soal Kelahiran Anak Kelimanya

Karena memang anak kelimanya masih sangat kecil dan pastinya butuh ASI, Irfan pun menyerahkan si bungsu pada istrinya. Sedangkan empat anaknya yang lain menjadi urusannya.

"Jadi gue bagi tugas sama istri. Istri yang fokus pada Dzaki si bayi karena kan harus menyusui. Kita juga kan enggak pake baby sitter, nah yang empat kakaknya itu tugas bapaknya," ucapnya.

Ketika memiliki anak lebih dari satu, kadang suka muncul rasa cemburu antara kakak dan adik ya, Bun. Melansir dari Essential Baby, menurut Elaine Halligan selaku Director of The Parent Practice, mengajari atau meminta anak sulung menyayangi adiknya itu perlu.

Foto: instagram

Namun, ketika mereka masih merasa cemburu, coba orang tua minta anaknya mengekspresikan perasaan alami mereka pada sang adik, agar tahu apakah yang dirasakan si sulung adalah kebencian atau justru kecemburuan.

Saat anak sudah bisa mengungkapkan apa yang dia rasakan, barulah orang tua perlahan memperlihatkan pada anak meski dia sudah punya adik, bukan artinya kasih sayang ibu dan ayahnya berkurang. Sempatkan juga untuk meluangkan waktu bahkan walau hanya 10 menit, untuk memberi perhatian khusus pada anak.

Kata Halligan, jangan lupa pula beri komentar positif atas perilaku baik anak. Buatlah dia paham bahwa apa yang dirasakan itu wajar dan akan baik jika dia mengutarakan pada ayah dan bundanya.

"Anda juga bisa melibatkan si sulung untuk bermain bersama Anda dan adiknya, sehingga dia merasa bahwa adik, ayah, ibu, dan dia sendiri adalah sebuah keluarga yang saling terhubung satu sama lain," papar Halligan.

Simak pula video soal menguak mitos bayi tabung ini, Bun.

[Gambas:Video Haibunda]

(yun/muf)