Jakarta -
Sebagian besar orang tua pasti senang ketika anak-anaknya bisa bertindak
berani. Bunda dan Ayah pun bisa membuat anak berani dengan melakukan beberapa hal.
Sebenarnya, apa arti berani? Anak-anak mungkin akan mengatakan menjadi berani berarti tidak takut. Namun, menurut Eileen Kennedy-Moore, PhD, psikolog klinis di Princeton, jawaban seperti itu mencegah anak-anak menjadi pemberani.
"Keberanian bukan berarti tanpa rasa takut. Itu berarti melakukan sesuatu meskipun kita takut," kata Moore mengutip
PBS.
Untuk menjadi berani, lanjut Moore, anak-anak perlu belajar mentolerir perasaan takut dan tidak membiarkan rasa takut menahan mereka. Menurutnya, merasa takut seringkali menjadi tanda anak-anak melakukan sesuatu yang baru atau menantang.
"Jika mereka menunggu sampai mereka tidak merasa takut sebelum mulai, mereka mungkin tidak akan pernah sampai di sana. Mereka bisa kehilangan pengalaman yang menyenangkan dan kesempatan belajar yang penting," tutur Moore.
Memang setiap anak berbeda, beberapa ada yang secara alami lebih berani ketimbang yang lain. Namun, umur dan kepribadian berhubungan dengan keberanian. Meski begitu, apabila anak berusia dua tahun, tak ada kata terlambat untuk mulai menanamkan rasa percaya diri dan keberanian pada anak-anak.
Berikut ini beberapa cara orang tua yang bisa membantu anak menjadi berani:
1. Mengakui perasaanApabila orangtua melihat anak-anaknya bereaksi berlebihan dengan situasi yang kita tahu tidak berbahaya, terima sja apa yang dia rasakan. Kata Moore, Bunda dan Ayah perlu mengakui perjuangan anak. Dengan begini, anak akan merasa dihargai, dimengerti, hingga dia tak takut mengekspresikan apa yang dirasa.
2. Beri informasi"Saat anak mengaku
takut, tanyakan apa penyebabnya. Kemudian, beri penjelasan sesuai usia bahwa hal itu tak perlu ditakutkan. Kadang, anak-anak ketakutan karena mereka salah paham tentang sesuatu atau tidak tahu informasinya," papar Moore.
 ilustrasi cara membuat anak berani/ Foto: iStock |
3. Akrab dengan anak Jika anak takut dengan sesuatu, ajak dia mengenali sesuatu itu. Bunda mungkin juga perlu mendisikusikan apa yang bisa anak lakukan dalam situasi tertentu.
4. Beri contohAnak adalah peniru ulung. Jika hendak membuat anak berani, Bunda dan Ayah perlu mencontohkan bagaimana respons tidak takut dan tenang ketika menghadapi sesuatu.
"Kemudian, orang tua bisa menunjukkan keyakinan pada kemampuan anak untuk mengatasi ketakutannya," ujar Moore
5. Lakukan perlahanMoore mengatakan ketika anak ingin melakukan sesuatu tapi dia gugup atau takut, coba ajak anak melakukan pendekatan terhadap hal tersebut. Misalnya anak ingin ikut kelas karate, ajak dulu dia mengenal karate lebih jauh.
6. Ingatkan keberhasilan anak menaklukkan rasa takut"Mengingatkan anak pada momen dia bisa menaklukkan ketakutannya bisa jadi amunisi ampuh untuk membangkitkan keberaniannya lagi," kata Moore.
Psikolog anak Novita tandry, pernah mengatakan orang tua memegang peranan yang sangat penting dalam pembentukan karakter anak. Terutama seorang ibu yang jadi contoh pertama yang dilihat anak. Kata Novita, ibu adalah role model, bukan super model.
"SeorangÂ
ibu patut menjadi contoh yang teladan bagi anaknya. Ia harus memberikan contoh yang baik agar diikuti dan dijadikan suatu kebiasaan yang dibawa hingga dewasa. Kita tidak bisa mengajarkan apa yang tidak kita punya," kata Novita dilansir
detikcom.
Bunda, simak juga tips cegah fobia pada anak di video ini.
[Gambas:Video Haibunda]
(rdn/rdn)