parenting
Kondisi Anak bila Idap Fibromyalgia Seperti Dialami Ken Zhu
Kamis, 19 Sep 2019 09:33 WIB
Jakarta -
Salah satu eks personel F4, Ken Zhu mengabarkan jika dirinya mengidap penyakit kronis fibromyalgia. Kondisi ini membuat dia enggan memiliki anak.
Ken bilang dia khawatir fibromyalgia yang dialami sejak 2016 tersebut bisa menurun ke sang anak. Terlebih, dokter yang menanganinya mengatakan, ada kemungkinan 1:8 keturunan Ken Zhu dengan sang istri, Han Wenwen mewarisi penyakit tersebut.
"Saya bisa saja memilih tidak peduli dan mengambil risiko. Tapi, jika anak saya mewarisi kondisi ini, bukankah itu artinya saya menjatuhkan anak saya?" kata Ken Zhu dalam wawancara dengan Apple Daily Taiwan dilansir Asia One.
Dikutip dari Medical News Today, konsultan rheumatology dan imunologi Nancy Carteron, MD, FACR mengatakan, fibromyalgia memang bisa menurun. Terlebih pada perempuan. Jika ada kerabat dekat yang mengalaminya, dia berisiko lebih besar terkena fibromyalgia.
"Orang dengan rheumatoid arthritis, lupus, atau radang sendi tulang belakang juga berisiko lebih tinggi mengalami fibromyelgia, layaknya pasien dengan penyakit rematik lainnya," kata Carteron.
Dokter spesialis anak, Larissa Hirsch, MD, menuturkan, fibromyalgia bisa dialami anak sejak usia remaja, bahkan di usia lebih muda. Meskipun, kondisi ini umumnya terjadi pada perempuan di usia 20 - 50 tahun. Dia menjelaskan, fibromyagia adalah penyakit kronis yang menyebabkan nyeri meluas pada otot, sendi, dan jaringan tubuh.
Pada anak, kondisi ini kadang merujuk pada sindrom fibromyalgia primer remaja. Keluhan akibat fibromyalgia bisa datang dan pergi. Sebagian besar anak dengan kondisi ini bisa tetap sekolah seperti biasa. Tapi, kemampuan mereka tergantung seberapa keluhan yang dialami.
"Anak dengan fibromyalgia sering mengeluh nyeri meluas di otot, bahkan kadang terasa panas dan berdenyut. Nyeri terjadi di kedua sisi tubuh, di atas dan di bawah pinggang dengan intensitas ringan sampai berat," kata Hisrch, mengutip Kids Health.
Pada anak, kondisi ini bisa membuatnya susah tidur sampai sleep apnea. Kurangnya tidur pun berdampak pada tubuh anak yang gatal dan kaku yang membaik saat siang hari, namun memburuk di malam hari.
Hirsch mengatakan, penanganan fibromyalgia fokus pada mengatur nyeri dan gejala lain. Beberapa perawatan yang dilakukan antara lain perubahan gaya hidup, olahraga teratur, akupunktur, dan obat-obatan jika diperlukan.
"Pada anak, cognitive behavioral therapy (CBT) juga bisa membantu mereka mengubah cara pikirnya tentang kondisi yang dialami. Dengan bantuan psikolog, anak bisa menghilangkan pikiran negatif, menyadari gejala ketika memburuk, dan menetapkan batasan agar keluhan tak terjadi," pungkas Hirsch.
Anak terlalu higienis gampang sakit? Simak penjelasannya di video berikut.
(rdn/rap)
Ken bilang dia khawatir fibromyalgia yang dialami sejak 2016 tersebut bisa menurun ke sang anak. Terlebih, dokter yang menanganinya mengatakan, ada kemungkinan 1:8 keturunan Ken Zhu dengan sang istri, Han Wenwen mewarisi penyakit tersebut.
Pilihan Redaksi |
Dikutip dari Medical News Today, konsultan rheumatology dan imunologi Nancy Carteron, MD, FACR mengatakan, fibromyalgia memang bisa menurun. Terlebih pada perempuan. Jika ada kerabat dekat yang mengalaminya, dia berisiko lebih besar terkena fibromyalgia.
"Orang dengan rheumatoid arthritis, lupus, atau radang sendi tulang belakang juga berisiko lebih tinggi mengalami fibromyelgia, layaknya pasien dengan penyakit rematik lainnya," kata Carteron.
Dokter spesialis anak, Larissa Hirsch, MD, menuturkan, fibromyalgia bisa dialami anak sejak usia remaja, bahkan di usia lebih muda. Meskipun, kondisi ini umumnya terjadi pada perempuan di usia 20 - 50 tahun. Dia menjelaskan, fibromyagia adalah penyakit kronis yang menyebabkan nyeri meluas pada otot, sendi, dan jaringan tubuh.
![]() |
"Anak dengan fibromyalgia sering mengeluh nyeri meluas di otot, bahkan kadang terasa panas dan berdenyut. Nyeri terjadi di kedua sisi tubuh, di atas dan di bawah pinggang dengan intensitas ringan sampai berat," kata Hisrch, mengutip Kids Health.
Pada anak, kondisi ini bisa membuatnya susah tidur sampai sleep apnea. Kurangnya tidur pun berdampak pada tubuh anak yang gatal dan kaku yang membaik saat siang hari, namun memburuk di malam hari.
Hirsch mengatakan, penanganan fibromyalgia fokus pada mengatur nyeri dan gejala lain. Beberapa perawatan yang dilakukan antara lain perubahan gaya hidup, olahraga teratur, akupunktur, dan obat-obatan jika diperlukan.
"Pada anak, cognitive behavioral therapy (CBT) juga bisa membantu mereka mengubah cara pikirnya tentang kondisi yang dialami. Dengan bantuan psikolog, anak bisa menghilangkan pikiran negatif, menyadari gejala ketika memburuk, dan menetapkan batasan agar keluhan tak terjadi," pungkas Hirsch.
Anak terlalu higienis gampang sakit? Simak penjelasannya di video berikut.
(rdn/rap)