Jakarta -
Belakangan, banyak televisi menayangkan aksiÂ
demonstrasi (demo) yang berujung
kerusuhan. Tayangan ini hampir selalu diputar sepanjang waktu, Bun.
Pemahaman soal aksi anarkis ini menjadi tontonan buruk untuk anak-anak. Enggak jarang anak memiliki pandangan berbeda soal aksi demo. Lalu bagaimana cara orang tua menyikapinya?
Menurut psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi, bagi anak yang sudah paham aksi demo dan kerusuhan, orang tua sebaiknya memberi bimbingan. Terutama bagi anak berusia 12 tahun ke atas.
"Anak 12 tahun ke atas sudah mulai paham. Di usia ini anak mulai masuk tahap perkembangan berpikir abstrak, sudah tahu isu-isu yang didemokan. Perlu bimbingan supaya benar-benar paham dan tidak salah persepsi" kata Vera kepada
HaiBunda baru-baru ini.
Untuk anak yang usianya lebih kecil, menurut Vera, cara menjelaskannya berbeda. Cukup beri tahu kalau aksi demo adalah bentuk menyatakan
pendapat.
"Saat anak tanya, 'itu (demo) apa?', sampaikan kalau itu cara menyampaikan pendapat terhadap sesuatu. Bisa menyatakan suka atau tidak terhadap sesuatu," tutur Vera.
Agar anak lebih mengerti dan mendapatkan persepsi yang benar, bisa kasih contoh dari kehidupan sehari-hari. Misalnya, saat anak tidak suka makan sayur, mereka diberikan kebebasan untuk bilang tidak suka. Jangan lupa untuk jelaskan juga kalau demo itu tidak boleh merusak atau menyakiti orang lain. Contohnya, 'Kamu boleh bilang enggak suka, tapi tidak boleh bilangnya sambil melempar piring'.
 Ilustrasi ibu dan anak/ Foto: iStock |
Cara lainnya, menurut psikolog pendidikan dan keluarga Wikan Putri Larasati dari Biro Psikologi Chastra Tangerang, adalah dengan diskusi. Untuk anak usia 3 tahun ke atas, Bunda juga harus tanya dan pahami perasaan anak saat melihat aksi demo.
"Validasi perasaannya, kalau sampai rusuh, jelaskan kalau menyampaikan pendapat ada cara lain yang lebih baik. Banyak juga orang-orang yang melakukan itu, misalnya bunda dan si kecil saat menyampaikan pendapat. Kenapa demo harus ramai-ramai, jawab saja supaya pendapatnya didengarkan," tutur Wikan.
Kalau kata psikolog anak dari RS Pondok Indah - Bintaro, Jane Cindy, orang tua bisa jelaskan demo terjadi karena ada perbedaan pandangan. Intinya, sampaikan ke anak hal yang enggak terlalu ribet.
"Misal bilang ini rakyat punya pandangan dan keinginan berbeda dari pemerintah. Jadi enggak usah terlalu kompleks, kita
nyebut adaÂ
kontroversi begini, begini, itu terlalu rumit buat anak," kata Jane.
Bun, simak juga tips Thalita Latief mengatasi anak yang penakut di video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
(ank/rdn)