HaiBunda

PARENTING

Jawaban Bijak Ortu Saat Anak Tanya Apa & Kenapa Ada Demonstrasi

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 27 Sep 2019 11:23 WIB
Ilustrasi ibu dan anak/ Foto: iStock
Jakarta - Belakangan, banyak televisi menayangkan aksi demonstrasi (demo) yang berujung kerusuhan. Tayangan ini hampir selalu diputar sepanjang waktu, Bun.

Pemahaman soal aksi anarkis ini menjadi tontonan buruk untuk anak-anak. Enggak jarang anak memiliki pandangan berbeda soal aksi demo. Lalu bagaimana cara orang tua menyikapinya?

Menurut psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi, bagi anak yang sudah paham aksi demo dan kerusuhan, orang tua sebaiknya memberi bimbingan. Terutama bagi anak berusia 12 tahun ke atas.


"Anak 12 tahun ke atas sudah mulai paham. Di usia ini anak mulai masuk tahap perkembangan berpikir abstrak, sudah tahu isu-isu yang didemokan. Perlu bimbingan supaya benar-benar paham dan tidak salah persepsi" kata Vera kepada HaiBunda baru-baru ini.

Untuk anak yang usianya lebih kecil, menurut Vera, cara menjelaskannya berbeda. Cukup beri tahu kalau aksi demo adalah bentuk menyatakan pendapat.

"Saat anak tanya, 'itu (demo) apa?', sampaikan kalau itu cara menyampaikan pendapat terhadap sesuatu. Bisa menyatakan suka atau tidak terhadap sesuatu," tutur Vera.

Agar anak lebih mengerti dan mendapatkan persepsi yang benar, bisa kasih contoh dari kehidupan sehari-hari. Misalnya, saat anak tidak suka makan sayur, mereka diberikan kebebasan untuk bilang tidak suka. Jangan lupa untuk jelaskan juga kalau demo itu tidak boleh merusak atau menyakiti orang lain. Contohnya, 'Kamu boleh bilang enggak suka, tapi tidak boleh bilangnya sambil melempar piring'.

Ilustrasi ibu dan anak/ Foto: iStock

Cara lainnya, menurut psikolog pendidikan dan keluarga Wikan Putri Larasati dari Biro Psikologi Chastra Tangerang, adalah dengan diskusi. Untuk anak usia 3 tahun ke atas, Bunda juga harus tanya dan pahami perasaan anak saat melihat aksi demo.

"Validasi perasaannya, kalau sampai rusuh, jelaskan kalau menyampaikan pendapat ada cara lain yang lebih baik. Banyak juga orang-orang yang melakukan itu, misalnya bunda dan si kecil saat menyampaikan pendapat. Kenapa demo harus ramai-ramai, jawab saja supaya pendapatnya didengarkan," tutur Wikan.

Kalau kata psikolog anak dari RS Pondok Indah - Bintaro, Jane Cindy, orang tua bisa jelaskan demo terjadi karena ada perbedaan pandangan. Intinya, sampaikan ke anak hal yang enggak terlalu ribet.

"Misal bilang ini rakyat punya pandangan dan keinginan berbeda dari pemerintah. Jadi enggak usah terlalu kompleks, kita nyebut ada kontroversi begini, begini, itu terlalu rumit buat anak," kata Jane.

Bun, simak juga tips Thalita Latief mengatasi anak yang penakut di video berikut:

(ank/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

7 Tips Diet Golongan Darah O, Anjuran hingga Pantangan Makan

Mom's Life Annisa Karnesyia

Terpopuler: Potret Acha Septriasa Jalani Kehidupan sebagai Single Parent

Mom's Life Annisa Karnesyia

Momen Cindy Fatikasari dan Teuku Firmansyah Ajak Anak Rayakan HUT RI di Kanada, Ini Potretnya

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Doa Ayah Menembus Langit, Rizky Kinos Bangga sang Putra Mau Join Ekstrakurikuler Ini

Parenting Nadhifa Fitrina

5 Gejala Penyakit Ginjal yang Muncul di Mata, Cek Segera!

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Bintang Anak Christy Jusung Jangkung Menjulang, Bunda Sampai Harus Jinjit Samai Tinggi Badan

7 Tips Diet Golongan Darah O, Anjuran hingga Pantangan Makan

5 Potret Lee Chae Min, Aktor Muda Korea Pemeran Raja Lee Heon di Drakor Bon Appetit, Your Majesty

Terpopuler: Potret Acha Septriasa Jalani Kehidupan sebagai Single Parent

Viral Aktor Laga Jet Li Terbaring di RS, Begini Kondisinya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK