Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Tenggelam di Laut Lebih Bahaya Ketimbang Kolam Renang, Ini Alasannya

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Senin, 07 Oct 2019 10:04 WIB

Tenggelam jelas mimpi buruk bagi semua. Namun, ternyata tenggelam di laut jauh lebih berbahaya dari yang kita kira.
Tenggelam di Laut Lebih Bahaya Ketimbang Kolam Renang, Ini Alasannya/ Foto: thinkstock
Jakarta - Akhir pekan, mungkin Bunda memilih pantai untuk destinasi wisata. Namun, tetap awasi anak-anak jika berenang di laut. Ini karena tenggelam di laut lebih berbahaya daripada tenggelam di kolam air tawar biasa atau kolam renang.

dr.Boy Abidin Sp.OG dalam program Dr.OZ Trans TV, menjelaskan kalau ada orang tenggelam di air laut, jauh lebih berbahaya. Apa alasannya? Boy bilang, jika air laut masuk ke paru-paru, bisa merusak jaringan dan sistem di dalamnya.

"Harus cepat ditolong karena menit-menit pertama itu penting. Kalau pertolongan dilakukan dengan baik dan benar kita bisa menyelamatkan orang itu," ujar Boy.

Bagaimana dengan pertolongan pertamanya? Kata Boy, kalau ada orang tenggelam, kita tarik dia ke darat. Terlebih jika Bunda bisa berenang menarik orang tersebut. Lalu, diangkat dengan diusahakan kondisi kepalanya di atas. Hal ini memudahkan korban bernapas.

"Kalau tak bisa berenang, pakai alat pelampung atau apapun yang bisa menjangkau orang tersebut, sehingga orang tersebut bisa memegang dan segera kita tarik ke darat," papar Boy.

Tak perlu sampai ke darat, dibawa sampai pantai pun tak masalah. Bawa korban tenggelam ke tempat rata, lalu kita evaluasi. Pertama lihat yang bersangkutan masih bernapas atau enggak. Kemudian dengarkan dan lihat gerakan dadanya.

"Kalau kita enggak lihat, kita boleh meraba nadinya, kalau sangat lemah kita harus lakukan resustasi aatau CPR," kata Boy.

Untuk CPR enggak bisa sembarangan dilakukan, Bunda, karena bisa merusak tulang rusuk korban. Tapi jika Bunda bisa melakukan CPR, yang jelas jalan napasnya harus terbuka. Kita posisikan si korban berbaring, supaya bisa dikeluarkan air laut yang masuk.

"Beri pernapasan dan melakukan pemijatan pada jantung. Itu harus segera. Kita baringkan, kita tekan di antara kedua puting, ini khusus buat orang dewasa kalau anak beda lagi. Dengan menekuk telapak tangan, lakukan terus minimal setengah jam," jelas Boy.

Namun, jika ada petugas keamanan di sekitar pantai, lebih aman jika kita memberi info ada pengunjung yang tenggelam.

Berikut video penjelasan lengkap dari dr.Boy Abidin:

[Gambas:Video Haibunda]

(aci/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda