parenting
Berenang dalam Keadaan Kenyang, Anak Lebih Berisiko Tenggelam?
Kamis, 25 Apr 2019 17:00 WIB
Jakarta -
Kebanyakan anak-anak happy kalau lihatĀ kolam renang. Bawaannya ingin langsung berenang, tak peduli perut dalam keadaan kenyang atau lapar. Nah, dalam keseharian ada satu hal yang kerap didengar yaitu baiknya jangan berenang setelah makan karena akan meningkatkan risiko tenggelam, termasuk pada anak.
Sebab, disebutkan darah yang masuk ke saluran pencernaan setelah makan mencuri darah yang dibutuhkan untuk menjaga lengan dan kaki bergerak selama berenang. Padahal, faktanya berenang dengan perut kenyang tidak memengaruhi kemampuan seseorang untuk berenang secara signifikan.
"Darah mengalir ke perut untuk membantu proses pencernaan, namun bukan berarti tidak ada darah yang cukup. Sehingga, menyebabkan otot kehilangan energi dan kemampuan saat berenang," kata Gerald Endress, ahli fisiologi olahraga di Universitas Duke, dilansir Live Strong.
Nah, berikut beberapa penjelasan hubungan makan dan renang yang menarik Bunda ketahui.
1. Kram
Mitos yang sering terdengar ketika berenang setelah makan adalah bahaya kram yang bisa menyebabkan tenggelam. Namun, Roshini Rajapaksa dari Fakultas Kedokteran Universitas New York mencatat perut yang kenyang dapat menyebabkan kram jika seseorang berenang dengan penuh semangat. Sehingga, bisa dikatakan peluang untuk tenggelam karena perut kenyang sangat kecil.
2. Perut tidak nyaman
Rajapaksa mengatakan apabila ingin melakukan aktivitas usai makan atau dalam kondisi perut kenyang, perhatikan jenis aktivitasnya. Usahakan melakukan olahraga dengan tingkat intensitas rendah hingga sedang untuk menghindari gangguan perut.
"Jika Anda melakukan sprint atau melakukan rutinitas aerobik berdampak tinggi segera setelah makan, perut mungkin terasa tidak nyaman. Tapi jika berenang dilakukan dengan intensitas sedang, tidak akan ada masalah," papar Rajapaksa.
3. Anak-anak berenang setelah makan
Mayo Clinic merekomendasikan agar anak istirahat sejenak sebelum berenang jika merasa lesu atau lemas karena banyak makan. Tapi, kalau anak hanya ngemil atau makan makanan ringan, dia bisa langsungĀ berenang kok, Bun.
Untuk menambah tinggi badan anak, gaya renang ini bisa Bunda terapkan.
(rdn/rdn)
Sebab, disebutkan darah yang masuk ke saluran pencernaan setelah makan mencuri darah yang dibutuhkan untuk menjaga lengan dan kaki bergerak selama berenang. Padahal, faktanya berenang dengan perut kenyang tidak memengaruhi kemampuan seseorang untuk berenang secara signifikan.
"Darah mengalir ke perut untuk membantu proses pencernaan, namun bukan berarti tidak ada darah yang cukup. Sehingga, menyebabkan otot kehilangan energi dan kemampuan saat berenang," kata Gerald Endress, ahli fisiologi olahraga di Universitas Duke, dilansir Live Strong.
Nah, berikut beberapa penjelasan hubungan makan dan renang yang menarik Bunda ketahui.
![]() |
Mitos yang sering terdengar ketika berenang setelah makan adalah bahaya kram yang bisa menyebabkan tenggelam. Namun, Roshini Rajapaksa dari Fakultas Kedokteran Universitas New York mencatat perut yang kenyang dapat menyebabkan kram jika seseorang berenang dengan penuh semangat. Sehingga, bisa dikatakan peluang untuk tenggelam karena perut kenyang sangat kecil.
2. Perut tidak nyaman
Rajapaksa mengatakan apabila ingin melakukan aktivitas usai makan atau dalam kondisi perut kenyang, perhatikan jenis aktivitasnya. Usahakan melakukan olahraga dengan tingkat intensitas rendah hingga sedang untuk menghindari gangguan perut.
"Jika Anda melakukan sprint atau melakukan rutinitas aerobik berdampak tinggi segera setelah makan, perut mungkin terasa tidak nyaman. Tapi jika berenang dilakukan dengan intensitas sedang, tidak akan ada masalah," papar Rajapaksa.
3. Anak-anak berenang setelah makan
Mayo Clinic merekomendasikan agar anak istirahat sejenak sebelum berenang jika merasa lesu atau lemas karena banyak makan. Tapi, kalau anak hanya ngemil atau makan makanan ringan, dia bisa langsungĀ berenang kok, Bun.
Untuk menambah tinggi badan anak, gaya renang ini bisa Bunda terapkan.
(rdn/rdn)