Jakarta -
Main handphone terlalu lama memang enggak baik untuk kesehatan, terlebih mata. Seorang remaja perempuan asal Kaoshiung, Taiwan menjadi buta warna parsial gara-gara main handphone terlalu lama. Remaja bernama Liu itu betah menatap layar handphone-nya selama kurang lebih 10 jam sehari di ruang gelap.
Namun, liburan musim panas kemarin menjadi pengingatnya. Penglihatan Liu tiba-tiba aneh dan langsung dilarikan ke dokter. Menurut dokter yang merawatnya Dr.Hung Chi-ting, paparan sinar biru dari layar ponselnya itu membuat LiuÂ
buta warna parsial.
Liu jadi tidak dapat membedakan merah dan hijau. Ini gejala yang ia alami saat menyeberang jalan. Parahnya ia nyaris tertabrak mobil karena tak bisa membedakan warna.
"Saya tidak tahu lampu merah. Seorang kerabat, yang menarik saya kembali ketika saya bermaksud menyeberang jalan, bertanya kepada saya mengapa saya dengan ceroboh menyeberang jalan dengan lampu merah," kata Liu.
 ilustrasi main handphone/ Foto: iStock |
Sedihnya, Liu juga kini secara berangsur tak bisa melihat dalam gelap alias rabun senja. Setelah ke dokter, Hung merekomendasikan Liu untuk menghabiskan kurang dari lima jam sehari di depan layar handphone. Hung juga menyarankan untuk beristirahat sepuluh menit setiap 30 menit bermain handphone.
Terkait sinar dari handphone, dokter mata dari Filipina, dr.Scarlett Cacayuran bilang itu adalah bad light. Disebut bad light atau sinar yang buruk, yakni sinar yang muncul dari layar perangkat elektronik seperti handphone, tablet, komputer dan laptop.
"Jika terlalu lama terpapar sinarnya, retina akan rusak dan akhirnya ada risiko mengalami
cacat mata," papar dokter yang akrab disapa Candy.
Candy menerangkan, memang ada kacamata khusus antiradiasi, Bunda. Tapi, ia menegaskan lebih baik orang tua mengatur dan membatasi kebiasaan si kecil pakai gadget agar enggak terlalu lama terpapar bad light.
Simak juga manfaat kesehatan anak tak bisa diam, dalam video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
(aci/rdn)