Jakarta -
Seorang
bayi 14 minggu asal Inggris yang diberi nama Michael Labuschagne tersenyum saat bangun dari
koma. Senyuman si kecil lantas membuat luluh keluarganya, termasuk kita yang melihat fotonya, Bunda. Michael bangun setelah lima hari koma.
Saat bangun, ia mengenali ayahnya, Stuart Labuschagne dan tersenyum. Senyuman Michael dan fakta bahwa ia masih mengenali sang ayah dianggap mukjizat. Ini karena sebelum koma, Michael sempat berhenti bernapas.
"Ini saat aku akan menghargai setiap inci hatiku. Sejujurnya, itu harus menjadi saat paling bahagia dalam hidupku. Dia adalah mukjizat yang hidup, dan kita merasa bangga padanya," tutur Emma Labuschagne, ibunda Michael kepada
CNN.
Michael mengalami serangan
jantung di rumah dan paramedis langsung memberi tindakan dengan defibrillator, serta menyuntikkannya dengan adrenalin untuk menstabilkan detak jantungnya. Ketika tiba di rumah sakit, Michael dibuat koma secara medis untuk melindungi otaknya dari kerusakan lebih lanjut.
Ternyata, Michael didiagnosis menderita tumor langka. Michael memiliki fibroma jantung, tumor yang dapat menghalangi aliran darah ke jantung. Tumor Michael lebarnya 5 sentimeter. Ukuran tersebut sangat besar dibandingkan dengan jantung bayi yang masih berukuran kecil.
Michael, bayi yang tersenyum usai bangun dari koma/ Foto: CNN |
Dokter mengatakan kepada keluarga Michael bahwa kondisi sangat jarang sehingga enggak ada ahli bedah di Inggris yang memiliki keahlian untuk mengangkat tumornya. Emma mengatakan keluarga itu diberikan dua pilihan, baik mengantre untuk transplantasi jantung atau menemukan ahli bedah di luar negeri.
Tak lama mereka mencari tahu tentang Rumah Sakit Anak Boston, sebuah fasilitas AS yang Program Tumor Jantungnya memiliki tingkat kelangsungan hidup 100 persen selama 10 tahun terakhir.
"Kami mencari rumah sakit dan khususnya ahli bedah jantung, dr.Pedro del Nido dan dr.Tal Geva. Mereka memiliki tingkat keberhasilan 100% dan reputasi yang luar biasa. Dari saat ini kami tahu bahwa kami harus mencoba dan melakukan perjalanan ini," kata Emma.
Biayanya pun jelas tak murah, sekitar Rp2 miliar. Biaya tersebut tak termasuk biaya lain seperti perjalanan, biaya pemulihan. Namun, bagaimana pun kedua orang tua Michael bertekad untuk memberikan perawatan yang terbaik. Tak peduli biayanya.
Emma dan keluarga juga membuka galang dana dari situs
GoFundMe untuk operasi. Respons publik pun luar biasa, dari uang sumbangan, Michael memiliki defibrillator internal dan alat pacu jantung. Michael juga diberi obat-obatan khusus.
"Ketika kami menerima tanggapan dari Boston membenarkan bahwa ia akan menjadi kandidat yang baik untuk operasi, tidak masalah berapa biayanya. Kami akan membayar sejumlah uang untuk menyelamatkan hidup
bayi kami," ujar Emma.
"Memandangnya, dia seperti bayi lainnya. Dia selalu tersenyum dan menyeringai lebar. Kakak laki-lakinya menyayanginya dan dia adalah karakter kecil yang kuat dalam keluarga kami. Kami sangat berterima kasih padanya, bahkan dengan masalah medisnya," sambung Emma.
Simak juga cara tepat menjemur bayi melalui video berikut:
(aci/som)