Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Trik Agar Anak Mampu Bangkit Setelah Gagal Raih Kesuksesan

Adinda Purnama Rachmani   |   HaiBunda

Kamis, 31 Oct 2019 16:32 WIB

Terkadang si kecil memiliki rasa malu dan takut saat bersosialisasi dengan teman sebaya. Padahal, jika dibiarkan bisa membentuk karakter anak menjadi penakut.
Foto: shutterstock
Jakarta - Terkadang si kecil memiliki rasa malu dan takut saat bersosialisasi dengan teman sebaya. Padahal, jika ini dibiarkan bisa membentuk karakter anak menjadi penakut.

Untuk menjadi pemberani, tentunya si kecil perlu belajar mengatasi perasaan takut itu. Sebagai orang tua Anda juga harus menekankan karakter resilent agar anak bisa belajar pantang menyerah dan terus berusaha dalam meraih yang ia inginkan.

Untuk diketahui, resilent itu sendiri adalah kemampuan atau kapasitas insani yang dimiliki seseorang dalam menghadapi, mencegah bahkan menghilangkan dampak yang merugikan dari kondisi yang tidak menyenangkan.

Nah, untuk membuat si kecil mampu bangkit setelah gagal meraih kesuksesan, Anda dapat menggunakan trik seperti di bawah ini.

Ajak si kecil bermain di luar rumah

Memiliki semangat pantang menyerah dan menjadi pemberani bisa dipupuk melalui berbagai kegiatan, misalnya sebagai orang tua Anda bisa memberikan contoh dengan mengajak buah hati untuk menonton acara olahraga, mengajak untuk berkegiatan outbond, dan aktivitas fisik lainnya.

Dengan begitu, si kecil dapat mencoba memberanikan diri dalam mencari teman, selain itu dengan menonton olahraga Anda juga dapat mengajarkan rasa semangat dan pantang menyerah saat gagal.

Menghargai perbedaan

Sebagai orang tua, Anda akan senang ketika si kecil dapat menghargai perbedaan di lingkungannya. Walaupun masih kecil, jika anak sering belajar cara menghargai maka dia akan menjadikan individu yang memiliki rasa toleransi dan peduli pada sesama.

Belajar agar tidak mem-bully

Anda dapat memberikan penjelasan kepada anak tidak mem-bully teman dengan mengumpamakan anak sebagai korban bully.

Nah untuk menumbuhkan karakter anak tersebut, peran Anda sebagai orang tua sangat penting. Agar dapat memonitor sejauh mana perkembangan anak, orang tua bisa melakukan tes resiliensi di sini. (ega/ega)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda