Jakarta -
Kepergian
Ustaz Jefri Al Buchori tentu meninggalkan kenangan tersendiri bagi anak-anaknya. Terutama anak lelakinya,
Abidzar Al Ghiffari. Beberapa waktu lalu, Abidzar mengutarakan pesan almarhum Uje yang masih ia ingat hingga sekarang.
Pesan almarhum yang sering disampaikan tak lain agar Abidzar enggak jauh dari agama. Kemudian, selalu ingat Allah, tak pernah tinggalkan salat, selalu menjaga keluarganya, dan baik kepada semua orang.
"Selalu sedekah, gue enggak mikir uang habis berapa, emang buat orang-orang yang gue percaya. (Rezeki) udah diatur," kata Abidzar di vlog Verrel Bramasta, di YouTube.
Sementara itu, ada hal yang belum pernah ia wujudkan 100 persen. Abidzar mengaku, ia belum bisa menjaga sang bunda, Umi Pipik 100 persen. Ia juga belum bisa menjalani ilmu agama yang seharusnya bisa dilakukannya.
Abidzar kemudian menceritakan kenangan yang paling ia ingat dari sosok mendiang ayahnya. Hal yang paling ia rindukan adalah motoran bersama Uje.
"Kalau gue mati, nyampe pintu surga yang nyamperin gue, yang disambut bokap gue. Gue pengen minta motoran sama Bokap. Selalu kangen itu," kata Abidzar.
Abidzar sendiri mengaku tak trauma jika motoran meski sang ayah meninggal karena kecelakaan motor. Baginya, meninggalnya seseorang sudah diatur Allah.
"Kalau ditembak kepala kalau belum takdirnya mati ya belum mati. Bokap pernah bilang Allah bakal matiin sesuai hobi lu, enggak sepenuhnya tapi. Bokap meninggal saat motoran," ujarnya.
Abidzar juga memberi pesan pada ibunda dan ayahnya. Untuk Umi Pipik, Abidzar berharap ibunya tak memikirkan dunia. "Mikirin akhirat aja, cukup Umi mikirin keluarga aja, karena gue yang sekarang bantu mereka. Untuk bokap, kangen pengen ketemu, pengen dimimpiin, karena semuanya udah dimimpiin kecuali gue," sambung Abidzar.
Jika rindu dengan Uje, Abidzar motoran dan pergi ke makam. Ia curhat dengan sang ayah di makam. Abidzar juga menyanyikan lagu karangan Uje 'Ayah dan Bunda'.
"Kalau lagi sedih pasti nyanyiin lagu itu, karena dari Bokap yang paling nurun ke gue. Gue bisa main musik, main sinetron, motor, airsoft gun," kata Abidzar.
Tentu, kematian Uje yang begitu mendadak, apalagi Abidzar kala itu masih berusia 11 tahun akan membuat duka mendalam. Dikutip dari National Health Security (NHS), emosi akibat kehilangan orang terkasih merupakan hal normal yang akan berlalu dengan sendirinya. Rasa kehilangan ini biasanya memengaruhi kehidupan hingga 18 bulan.
Tapi, ada beberapa kasus yang bisa saja membutuhkan waktu lebih lama atau sebentar. Selain itu, pada beberapa orang, ada yang mampu mengatasi perasaan sedihnya sendiri. Namun, ada pula yang butuh bantuan lingkungan sekitar bahkan terapis.
Lalu, menurut pemaparan dr.Nikole Benders-Hadi, perbedaan kesedihanÂ
kehilangan ayah maupun ibu tergantung pada kedekatan sang anak dengan orang tuanya.
Simak juga cerita Avidzar belum mau jadi penerus Uje melalui video berikut:
[Gambas:Video 20detik]
(aci/rdn)