HaiBunda

PARENTING

Anak Tak Ngerti-ngerti Diajari Matematika, Ibu Ini Kena Serangan Jantung

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Jumat, 08 Nov 2019 07:00 WIB
Anak Tak Ngerti-ngerti Diajari Matematika, Ibu Ini Kena Serangan Jantung /Foto: iStock
Jakarta - Kita memang tidak menampik bahwa emosi bisa saja muncul saat sedang mengajari anak. Hanya saja, jangan sampai seperti kejadian yang menimpa seorang ibu asal Hubei, China ini, Bunda.

Melansir Sinchew, ibu muda berusia 36 tahun bernama Wang ini mengalami serangan jantung karena terlalu emosi menghadapi anaknya. Hal ini karena sang anak tidak bisa menyelesaikan PR matematika yang diberikan.

"Saya mencoba menjelaskan berkali-kali. Namun dia tetap belum bisa menjawab dengan benar. Saat itu saya mulai marah dan ingin meledak," kata Wang.


"Tiba-tiba, jantung saya berdebar dan saya merasa tidak bisa bernapas dengan benar," sambungnya.

Malam itu, Wang merasa dadanya sesak dan kehabisan napas. Ia kemudian memanggil sang suami untuk membawanya ke rumah sakit terdekat.

Dokter yang merawatnya mengatakan Wang mengalami infark miokard atau serangan jantung karena alasan emosional. Jika tidak ditangani dengan tepat, nyawanya bisa tidak tertolong.

"Dia ditangani tepat waktu. Jika terlambat, dia bisa mengalami gagal jantung," tutur sang dokter.

Dijelaskan sang dokter, pola makan dan stres adalah penyebab besar orang-orang seusia Wang atau yang lebih muda mengalami sakit jantung. Wang memang dilaporkan sering hilang kesabaran pada anaknya karena sulit diajarkan.

Ilustrasi anak belajar/ Foto: Istock


Ketika mengajari anak memang harus sabar, Bunda. Selain itu, Bunda juga mesti tahu apa yang menyebabkan anak sulit atau tidak fokus saat belajar. Pakar edukasi Bob Cunningham, EdM, mengatakan anak-anak mudah terdistraksi. Saat belajar kemudian ada suara teman yang tertawa, dia bisa gagal fokus.

Cunningham lalu menekankan pada orang tua, sebelum mencari info soal cara meningkatkan konsentrasi belajar siswa, ketahui dulu apa akar masalah anak susah fokus. Selain itu, punya masalah fokus bukan artinya anak bermasalah.

"Ketika hendak melatih fokus anak 2 tahun misalnya, orang tua biasanya melihat hasil dari pekerjaan anak, bukan perilakunya. Sehingga, bisa saja si anak dianggap malas atau membangkang," ujar Cunningham dilansir Understood.

Salah satu cara yang bisa Bunda lakukan untuk mengajari anak yang tidak fokus adalah memperhatikan apakah anak banyak kegiatan hari itu. Apakah dia terlalu lelah sehingga mereka tidak menyelesaikan PR-nya atau karena lain hal.

"Bisa jadi anak enggak tertarik dengan yang dia lakukan. Mungkin juga anak ingin bisa belajar fokus tapi dia enggak bisa mengelola atau mengatur fokusnya," tambah Cunningham.

(yun/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Ultah Jang Wonyoung IVE, Idol Korea yang Dikira AI karena Cantiknya Tak Manusiawi

Mom's Life Amira Salsabila

Terpopuler: Potret Laura Theux Berhasil Lulus Kuliah

Mom's Life Nadhifa Fitrina

7 Doa Jimak, Berhubungan Badan Suami dan Istri dalam Islam

Kehamilan Asri Ediyati

Jangan Ucap 'Tenang', Ini 10 Kalimat yang Justru Membuat Orang Cemas Makin Tertekan

Mom's Life Amira Salsabila

JakCare, Layanan Psikologi Gratis dari Pemerintah: Fitur & Cara Konsultasi untuk Kesehatan Mental

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

6 Platform Live Shopping Pengganti TikTok Live yang Sedang Dinonaktifkan Sementara di Indonesia

5 Potret Ultah Jang Wonyoung IVE, Idol Korea yang Dikira AI karena Cantiknya Tak Manusiawi

Terpopuler: Potret Laura Theux Berhasil Lulus Kuliah

Percakapan Terakhir Putri Diana dengan 2 Anaknya yang Bikin Pangeran William-Harry Menyesal

JakCare, Layanan Psikologi Gratis dari Pemerintah: Fitur & Cara Konsultasi untuk Kesehatan Mental

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK