Jakarta -
Remaja bernama Chris Mullin ini mulai mengalami nafsu makan turun di usia 13 tahun-an. Makin lama, bobot Chris makin turun. Sempat disebut penurunan bobot karena faktor hormonal, Chris disebut mengalami gangguan makan.
Ini berawal ketika Chris mulanya banyak minum. Di malam hari dia bisa minum air sampai 3 liter. Sempat menduga si kecil kena diabetes, ternyata Chris divonis mengalami gangguan makan. Sampai mereka konsultasi ke psikolog.
"Proses makan amat sulit buat Chris. Dia bahkan muntah ketika saya suapi. Akhirnya dia hanya bisa minum jus dan makan buah. Di situlah insting saya bicara bahwa yang dialami Chris bukan sekadar masalah psikologi," tutur Samantha.
Bahkan sampai berat badan Chris turun jadi 38kg. Setelah disarankan perawat melakukan CT Scan, ditemukan bahwa ada dua tumor ganas di otak Chris. Bocah ini pun diminta menjalani operasi pengurangan cairan di otak dan biopsi. Salah satu tumor, kata Samantha, membungkus kelenjar pituary-nya dan itulah penyebab Chris enggak nafsu makan.
Setelah operasi, baru nafsu makan Chris perlahan meningkat. Dokter mengatakan, Chris mengalami tumor ganas Germinoma. Alhasil, Chris perlu melakukan kemoterapi, bukan di Inggris, tempat tinggalnya, tapi di Jerman. Sebab, prosedur medis yang akan dijalani Chris tak tersedia di Inggris.
"Kurang lebih dia menjalani 25 sesi radiasi dengan sinar proton, selama 6 bulan di Jerman. Setelah itu, kami kembali lagi ke Wales. Memang, Chris perlu berlatih menjalani hidup normal, tapi kami selalu mendukungnya dengan sabar," kata Samantha mengutip
Wales Online.
Bobot Turun Dikira Gangguan Makan, Ternyata Remaja Ini Kena Kanker Otak/ Foto: iStock |
Teman dan kerabat dekat pun melakukan galang dana untuk membantu biaya pengobatan dan hidup keluarga selama di Jerman. Saat ini, Chris yang sudah genap berumur 15 tahun sedang happy merencanakan perayaan Natal bersama keluarganya.
Dikutip dari
Health Day, Elizabeth Wilson dari American Brain Tumor Association (ABTA) mengatakan kanker otak adalah penyebab baling banyak kematian pada remaja dan dewasa muda. Meskipun, jenis kanker otak amat banyak dan bisa berbeda di tiap tahapan usia.
"Sudah pasti diagnosis kanker otak bagi mereka yang sedang mengejar karier, harus menyelesaikan studi, dan memulai keluarga amat mengganggu," ujarnya.
Nah, melansir dari
Mayo Clinic, gejala kanker otak antara lain sakit kepala parah dan lebih sering, muntah mual tanpa sebab, masalah penglihatan, mati rasa di lengan atau kaki, susah bicara, kebingungan, dan perubahan perilaku. Kemudian, kejang terutama jika tak ada riwayat kejang di keluarga, serta masalah pendengaran.
Penanganannya sama seperti jenis kanker lain. Misalnya kemoterapi, radioterapi, dan operasi.
Bunda sedang menempuh perjalanan jauh? Intip tipsnya agar tubuh tak pegal di video ini.
(rdn/rdn)