parenting
5 Mitos tentang Kepala Bayi Peyang, Salah Satunya Bantal Khusus
Sabtu, 23 Nov 2019 12:23 WIB
Jakarta -
Kita tahu, melahirkan merupakan perjuangan yang sulit. Tapi bukan ibu saja yang berjuang, bayi juga. Bayi malah mencari jalan lahir. Enggak heran ia keluar dengan tubuh yang berwarna ungu dan tampak bengkak.
Dilansir The Bump, karena kepala bayi masih sangat lunak, ia akan menyesuaikan ukuran ketika melewati tulang panggul. Alhasil kepalanya agak sedikit datar atau peyang. Ditambah jika bayi terus-terusan tidur terlentang.
Sebagai orang tua kita seringkali panik, alhasil termakan mitos-mitos atau omongan orang lain yang kebenarannya belum terbukti. Berikut ini lima mitos tentang kepala bayi peyang yang perlu Bunda tahu.
1. Pakai bantal untuk cegah kepala peyang
National Health Service (NHS) menyatakan pakai bantal malah memicu Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) atau sindrom mati mendadak pada bayi. Tidak disarankan bayi baru lahir memakai bantal mencegah kepala peyang,
"Sebuah tinjauan sikap orang tua menemukan beberapa mengabaikan saran tentang sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) dengan membiarkan mereka tidur dengan bantal," tulis NHS.
2. Kepala bayi peyang berbahaya
Memang benar bahwa sindrom kepala datar dianggap sebagai masalah kosmetik oleh NHS. Namun, bayi biasanya tidak berisiko, dan tidak memiliki penyakit. Tak ada pengaruhnya terhadap perkembangan otak.
3. Kepala bayi dipijat supaya tidak peyang
Dilansir Baby Center, selama enam minggu pertama, jangan berikan tekanan apa pun pada kepala. Ini karena kepala bayi masih sangat lunak dan belum tertutup sempurna bagian fontanelnya. Jangan pernah menekan bagian atas kepala bayi di mana ubun-ubun masih lunak. Setelah kepala bayi mengeras, itu pun harus ditekan dengan sangat lembut.
4. Tidak bisa kembali seperti semula
Jelas kalau kita tak usaha maka kepala tetap peyang atau datar. Untuk mengembalikan bentuk kepala semula, Bunda bisa membuat bayi melakukan tummy time secara rutin. Jennifer Halfin, fisioterapis anak dari Toronto menyarankan bayi melakukan 10 hingga 15 menit dan diulangi hingga tiga kali sehari.
"Pakai gendongan untuk menghilangkan tekanan dari kepala bayi Anda," ucap Halfin dikutip dari Today's Parent.
5. Cegah kepala peyang, bayi tidak tidur di kasur
Justru hindari ayunan, carseat, kursi goyang atau bouncy chair sebagai tempat tidur bayi. Tidur di situ membuat kepala bayi tidak bebas bergerak. Orang tua perlu membantu memastikan bahwa bayi dapat menggerakkan kepalanya dengan bebas. Selain tummy time, Bunda juga bisa menggendongnya sampai si kecil tidur.
Simak juga cara merawat tali pusat yang belum puput:
(aci/som)
Dilansir The Bump, karena kepala bayi masih sangat lunak, ia akan menyesuaikan ukuran ketika melewati tulang panggul. Alhasil kepalanya agak sedikit datar atau peyang. Ditambah jika bayi terus-terusan tidur terlentang.
Sebagai orang tua kita seringkali panik, alhasil termakan mitos-mitos atau omongan orang lain yang kebenarannya belum terbukti. Berikut ini lima mitos tentang kepala bayi peyang yang perlu Bunda tahu.
1. Pakai bantal untuk cegah kepala peyang
National Health Service (NHS) menyatakan pakai bantal malah memicu Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) atau sindrom mati mendadak pada bayi. Tidak disarankan bayi baru lahir memakai bantal mencegah kepala peyang,
"Sebuah tinjauan sikap orang tua menemukan beberapa mengabaikan saran tentang sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) dengan membiarkan mereka tidur dengan bantal," tulis NHS.
2. Kepala bayi peyang berbahaya
Memang benar bahwa sindrom kepala datar dianggap sebagai masalah kosmetik oleh NHS. Namun, bayi biasanya tidak berisiko, dan tidak memiliki penyakit. Tak ada pengaruhnya terhadap perkembangan otak.
3. Kepala bayi dipijat supaya tidak peyang
Dilansir Baby Center, selama enam minggu pertama, jangan berikan tekanan apa pun pada kepala. Ini karena kepala bayi masih sangat lunak dan belum tertutup sempurna bagian fontanelnya. Jangan pernah menekan bagian atas kepala bayi di mana ubun-ubun masih lunak. Setelah kepala bayi mengeras, itu pun harus ditekan dengan sangat lembut.
4. Tidak bisa kembali seperti semula
Jelas kalau kita tak usaha maka kepala tetap peyang atau datar. Untuk mengembalikan bentuk kepala semula, Bunda bisa membuat bayi melakukan tummy time secara rutin. Jennifer Halfin, fisioterapis anak dari Toronto menyarankan bayi melakukan 10 hingga 15 menit dan diulangi hingga tiga kali sehari.
"Pakai gendongan untuk menghilangkan tekanan dari kepala bayi Anda," ucap Halfin dikutip dari Today's Parent.
5. Cegah kepala peyang, bayi tidak tidur di kasur
Justru hindari ayunan, carseat, kursi goyang atau bouncy chair sebagai tempat tidur bayi. Tidur di situ membuat kepala bayi tidak bebas bergerak. Orang tua perlu membantu memastikan bahwa bayi dapat menggerakkan kepalanya dengan bebas. Selain tummy time, Bunda juga bisa menggendongnya sampai si kecil tidur.
Simak juga cara merawat tali pusat yang belum puput:
(aci/som)