
parenting
Kepala Peyang pada Bayi, Kenali Penyebab dan Cara Mencegahnya Bun!
HaiBunda
Kamis, 25 Mar 2021 09:06 WIB

Kepala peyang pada bayi bisa terjadi karena bawaan lahir, bisa juga setelahnya. Hal ini tidak memengaruhi perkembangan dan fungsi otak Si Kecil, namun kepala peyang dapat menyebabkan bentuk wajahnya menjadi tidak simetris.
Dalam istilah medis, kondisi ini disebut Plagiocephaly atau flat head syndrome. Tulang tengkorak Si Kecil yang baru lahir masih sangat lunak dan fleksibel, sehingga dapat berubah bentuk jika ada tekanan dalam jangka waktu yang lama.Â
Jenis kepala peyang
Ada dua jenis plagiocephaly yaitu plagiocephaly posisi dan plagiocephaly bawaan. Plagiocephaly posisi, juga disebut plagiocephaly deformasi adalah jenis sindrom kepala datar yang paling umum. Menurut American Academy of Family Physicians, itu dapat terjadi kepada 50% bayi.
Plagiocephaly bawaan, juga dikenal sebagai craniosynostosis, adalah cacat lahir yang langka. Pada bayi dengan kondisi ini, ruang berserat di antara tulang tengkorak, yang dikenal sebagai jahitan, tutup sebelum waktunya. Ini menghasilkan kepala berbentuk abnormal. Plagiocephaly bawaan terjadi di satu dari setiap 2.000 hingga 2.500 kelahiran.
Cara mengidentifikasi kepala peyang
Mungkin perlu beberapa bulan untuk mengetahui adanya tanda-tanda yang menunjukkan kepala peyang. Bunda dapat memeriksanya sewaktu mandi ketika rambut Si Kecil basah dan bentuk kepala mereka paling terlihat.
Tanda-tanda flat head syndrome dapat terlihat dari bentuk kepala. Alih-alih bulat, kepala mungkin tampak miring di area tertentu. Bentuk kepala yang tidak rata menyebabkan telinga pun tampak tidak sejajar. Selain itu, ada titik botak di salah satu area kepala, dan kurangnya titik lemah atau fontanel di kepala.
Bunda, simak juga tips merawat bayi baru lahir dalam video di bawah ini, yuk:
PENYEBAB KEPALA BAYI PEYANG
Foto: iStock
Plagiocephaly atau kepala peyang bawaan diperkirakan terjadi secara kebetulan selama perkembangan janin. Selain itu, ini juga dapat menjadi kondisi bawaan atau keturunan secara genetika.
Untuk plagiocephaly yang terjadi karena posisi kepala, penyebab paling umum yakni posisi tidur. Menempatkan bayi tidur dalam posisi yang sama hari demi hari akan memberikan tekanan yang konsisten pada bagian tengkorak yang sama.
Bunda, bayi paling berisiko plagiocephaly posisi dalam empat bulan pertama kehidupan, namun di sisi lain ia juga belum memiliki kemampuan berguling sendiri dan tidak disarankan untuk tidur dalam posisi tengkurap guna menghindari sindrom kematian mendadak pada bayi.Â
Untuk mengurangi risiko kepala peyang, Bunda bisa buat sesi tummy time setiap hari ketika mereka terbangun. Luangkan juga waktu untuk menggendong Si Kecil agar mereka tak terlalu banyak berbaring.Â
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Sampai Umur Berapa Kepala Peyang Bayi Bisa Diperbaiki? Kenali Penyebab & Cara Mengatasinya

Parenting
Apakah Kepala Peyang Bayi 3 Bulan Bisa Kembali Normal? Ini Penjelasan Dokter Anak

Parenting
Kepala Bayi: Ukuran, Bentuk, dan Ciri Kepala yang Harus Diwaspadai

Parenting
Ketahui 5 Penyebab Kepala Peyang pada Bayi Baru Lahir dan Cara Mengatasinya

Parenting
5 Cara Merawat Bayi dengan Kepala Tidak Rata/Peyang

Parenting
5 Mitos tentang Kepala Bayi Peyang, Salah Satunya Bantal Khusus
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda