Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Pelatih Minta Maaf Soal Tudingan Tak Perawan, Shalfa Bisa Ikut PON 2020

Ratih Wulan Pinandu   |   HaiBunda

Selasa, 17 Dec 2019 11:14 WIB

Shalfa yang dituduh tak perawan akhirnya berdamai dengan pelatihnya, dan dipastikan ikut PON 2020.
Kasus Shalfa yang tak dituduh tak perawan berakhir damai/ Foto: Andhika Dwi Saputra
Jakarta - Bunda, masih ingat dengan kasus Shalfa Avrila Sania? Atlet senam asal Kediri yang dipulangkan pelatihnya, setelah dituduh tak perawan. Sehingga, dia gagal mengikuti SEA Games 2019 di Filipina.

Kasus tersebut menghebohkan banyak pihak. Termasuk Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang datang menemui Shalfa. Sang ibu, Ayu Kurniawati hingga membawa Shalfa untuk melakukan tes keperawanan.


Tak terima dituding sudah tak perawan, pesenam 17 tahun ini melakukan upaya untuk mencari kebenarannya, Bunda. Hingga akhirnya, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) ikut turun tangan.

Kemenpora meminta agar Pengurus Besar (PB) Persatuan Senam Seluruh Indonesia (Persani) dan barisan pelatih menjelaskan duduk perkaranya. Hingga kemudian, Kemenpora memastikan jika kasus tersebut berakhir damai.

Melansir detikcom, tim kepelatihan Persani meminta maaf pada Shalfa.

"Jadi malam itu, Kemenpora langsung mendapat informasi via call dari kota Kediri yang disampaikan saudara Imam Muklas SH (selaku Kuasa Hukum Sdri. Shalfa Avrila). Informasi tersebut pada intinya memberitahukan adanya penyelesaian secara kekeluargaan dalam masalah tersebut yang telah disepakati kedua belah pihak," kata Sekretaris Kemenpora Gatot S. Dewa Broto.

Setelah SEA Games selesai diselenggarakan, seluruh pihak yang terlibat akhirnya dipertemukan. Terdiri dari 4 pelatih senam Jawa Timur yakni pelatih artistik putri Irma Febriyanti, pelatih kepala Indra Sibarani, pelatih ritmik Rahayu Retno, dan pelatih artistik putri Zahari dengan orang tua Shalfa, dan kuasa hukum di Kediri.

Kasus Pesenam Shalva Berakhir Damai Setelah Pelatih Minta MaafShalva dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa/ Foto: Hilda Meilisa Rinanda

Dari pertemuan itu, disepakati beberapa hal yang ditandatangani tim pelatih senam pemusatan latihan daerah (Puslatda) Jatim. Surat itu berisikan permohonan maaf untuk Shalfa dan mereka akan melanjutkan pembinaan bersama puslatda Jatim ke PON XX/2020 Papua, tanpa melibatkan masalah yang pernah terjadi.

"Sebagai responsnya, orang tua Shalfa, yakni Ayu Kurniawati, juga membuat pernyataan, yang menyebutkan bahwa menerima permohonan maaf dari para pelatih dan menyatakan permasalahan ini terselesaikan dengan cara kekeluargaan dan berharap agar Shalfa tetap dapat mengikuti pelatihan di Puslatda Jatim untuk PON 2020," lanjut Gatot.

Semoga hal ini menjadi jalan keluar bagi kedua belah pihak ya, Bunda. Serta tak menjadi ganjalan untuk prestasi Shalfa ke depannya.

Dukungan orang tua menjadi terapi ampuh saat mendampingi anak-anak yang sedang tertimpa masalah. Terlebih saat anak-anak merasa dipermalukan di depan umum seperti dialami Shalfa.

Psikolog anak dari Tiga Generasi @ Brawijaya Clinic menyarankan, agar ada komunikasi terbuka antara orang tua dan anak-anak. Sehingga anak akan segera bercerita kepada orang tua jika sedang mengalami masalah di luar rumah.


Nah, nanti dari situ orang tua bisa menelaah kondisi anak dalam menghadapi masalahnya. Ajak anak diskusi untuk menyelesaikan masalahnya, hingga meminta bantun psiakter jika dirasa sudah terlalu berat.

"Tanamkan senjata mental supaya kalau ada perlakukan yang kayak gitu anak enggak gampang mental," terang Saskhya.

Bunda juga bisa simak lho, senam jari yang bagus untuk otak, dalam video di bawah ini!

[Gambas:Video Haibunda]

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda