HaiBunda

PARENTING

Jangan Langsung Marah Kalau Nilai Rapor Anak Jelek, Ini Alasannya

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Jumat, 20 Dec 2019 14:03 WIB
Bunda, Jangan Marahi Anak Kalau Nilai Rapor Jelek/ Foto: iStock
Jakarta - Hingga kini masih banyak orang tua yang berambisi agar anak dapat peringkat atau juara di sekolahnya. Alhasil banyak anak yang bersekolah bukan untuk paham konsep dari ilmu yang dipelajari. Melainkan hanya berorientasi pada nilai.

Tak jarang banyak yang dari kecil sudah suka menyontek lantaran takut dapat nilai jelek. Baru-baru ini, viral di media sosial, ibu membentak putrinya karena dapat peringkat 3. Anak tersebut terlihat ketakutan.


"Kenapa kamu itu rangking 3? Kenapa bisa?" teriak sang ibu.


Si anak sempat terdiam. Ketika sang ibu bertanya lagi dengan keras, dia baru menjawab. "Ibu guru yang kasih," jawab sang anak.

Mendengar jawaban polos putrinya, sang ibu justru makin kesal. Ia tidak terima putrinya yang selalu mendapat nilai bagus, hanya berada di peringkat ketiga.

"Selalu kau yang duluan selesai, selalu kau yang dapat 100 , kau yang duluan keluar. Kenapa enggak bisa juara dua, kenapa jadi juara tiga?" tanya ibunya kembali.

Netizen pun beramai-ramai mengomentari video tersebut. Miris rasanya anak kecil dimarahi sampai ketakutan seperti itu. Apalagi anak tersebut sudah pintar, mendapat peringkat ketiga dari sekian banyak murid.
ilustrasi ibu marah pada anak/ Foto: iStock
Tak cuma berlaku pada peringkat, begitu pula dengan nilai rapor anak jelek, Jangan sampai Bunda marah karena hal tersebut. 

Soal ini, menurut pendidik dan psikolog Najelaa Shihab mengatakan, peringkat kelas adalah label. Ia tidak pernah percaya jika ini bermanfaat untuk anak.

Melalui sistem peringkat, anak seperti mendapat label dari orang lain. Bukan hanya anak yang mendapat peringkat terakhir yang rugi, tapi juga yang peringkat pertama, Bunda.

"Anak akan mendapatkan pemahaman yang salah tentang kompetisi dan tidak tumbuh semangat kolaborasinya," ujar wanita yang akrab disapa Ela ini.


Menurut Ela, tujuan belajar bukan untuk mengejar peringkat, tapi agar anak memahami dan punya kompetensi. Seringkali jika memberikan peringkat, tujuan ini menjadi enggak penting.

"Padahal esensinya bukan membandingkan anak dengan yang lain, sampai mengorbankan anak tertentu. Tapi tujuannya agar anak menguasai," kata Ela.

Simak juga video tentang langkah mudah agar anak mau belajar di rumah:

(aci/som)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Intip Momen Keseruan Marshanda Bersama Bunda dan Adiknya 'Ladies Trip' ke Seoul Korea

Mom's Life Nadhifa Fitrina

10 Makanan & Minuman Pembersih Ginjal, Hilangkan Racun di Tubuh

Mom's Life Amira Salsabila

Lesti Kejora Sempat KB sebelum Hamil Anak Ketiga, Rizky Billar Ungkit Kondisi Istri

Kehamilan Annisa Karnesyia

Anak 8 Bulan Sudah Bisa Apa? Ketahui Perkembangan & Cara Stimulasinya

Parenting Kinan

Tradisi ala India yang Masih Dilakukan Kimmy Jayanti, Intip Potretnya Cium Kaki Sang Bunda

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Intip Momen Keseruan Marshanda Bersama Bunda dan Adiknya 'Ladies Trip' ke Seoul Korea

Anak 8 Bulan Sudah Bisa Apa? Ketahui Perkembangan & Cara Stimulasinya

10 Makanan & Minuman Pembersih Ginjal, Hilangkan Racun di Tubuh

Proyek Baru Avatar: The Last Airbender Siap Rilis, Hadirkan Game dan Serial YouTube Sekaligus!

Benarkah Anak Usia 5-7 Tahun Alami Bau Badan Tanda Pubertas Dini? Ini Penjelasan Dokter

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK