Jakarta -
Melabeli alias menempelkan kata sifat tertentu ke anak selama ini identik dengan hal yang berbau negatif. Misalnya saja lelet, malas, dan ngeyel. Padahal, label positif sebaiknya juga dihindari karena sama berbahaya dengan label negatif.
Memang melabeli anak yang positif umumnya niatnya memuji. Tapi, psikolog Okina Fitriani mengatakan label positif seperti anak hebat, anak cantik, atau anak tampan bisa membuat anak sombong.
 ilustrasi melabeli anak/ Foto: thinkstock |
"Memberi label positif menyebabkan anak menjadi sombong, terlalu fokus pada hak, dan suka menyalahkan orang lain ketika mengalami kesulitan," kata Okina mengutip tulisan Catherine Scott dalam bukunya
Learn to Teach: Teach to Learn.Menurutnya, label ke anak akan menjadi sebuah keyakinan yang menetap lama dalam pikiran bawah sadarnya. Okina mengatakan, profesor bidang psikologi di Stanford University dalam penelitiannya menemukan bahwa anak yang dipuji kepintarannya mudah frustasi saat mengalami kegagalan, dan tidak berani mengambil risiko.
"Anak-anak yang dipuji usaha dan perilakunya justru cepat bangkit saat tidak berhasil menyelesaikan tugas dan mau berusaha lebih keras di kesempatan berikutnya," katanya.
Hal yang sama disampaikan psikolog anak Fathya Artha Utami, MPsi. Menurutnya, ketika anak terbiasa dengan pujian cantik dan ganteng, ketika nantinya mereka mengetahui bahwa banyak orang yang lebih cantik atau ganteng, maka mereka tidak bisa terima.
Apalagi jika hal itu membuat anak-anak kita jadi selalu mementingkan fisik dan merasa tersaingi secara fisik jika ada yang lebihÂ
cantik atau ganteng.
Cek 8 jenis makanan untuk sehatkan otak anak di video ini:
[Gambas:Video Haibunda]
(rdn/rdn)