Jakarta -
Anak-anak masih mudah terpengaruh dengan lingkungan sekitar. Salah satunya perkataan yang diucapkan orang tua, Bun.
Jika kita salah mengucapkan sesuatu pada anak, maka dia akan langsung menangkapnya juga dengan salah. Menurut psikolog Melanie Greenberg Ph.D., otak manusia dapat dengan cepat mengingat ucapan yang dikatakan orang lain.
"Para peneliti menunjukkan bahwa otak manusia hanya dapat menyimpan empat potongan informasi atau ide unik dalam ingatan jangka pendeknya. Ini membutuhkan sekitar 30 detik atau satu hingga dua kalimat dalam berbicara," kata Greenberg, dikutip dari
Psychology Today.
Ada ucapan atau pesan yang memiliki nada negatif. Hal ini bisa membuat anak bereaksi menjadi ragu dan cemas.
Mengutip
CNBC, berikut 5 ucapan yang sebaiknya tidak dikatakan pada anak:
1. "Kita tidak mampu membelinya"Jangan pernah menunjukkan pada anak tentang masalah keuangan secara terang-terangan. Kita justru harus memperlihatkan kendali, Bun.
Jika anak ingin pergi ke taman hiburan, bisa beritahu kalau kita belum punya uang. Kemudian, pertimbangkan untuk menyiapkan anggaran agar anak menabung.
"Ketika Anda membantu anak mengembangkan kebiasaan finansial yang cerdas, mereka akan tumbuh dengan mengetahui, jika menginginkan sesuatu, maka harus menyesuaikan prioritas," kata Amy Morin, psikoterapi dan penulis buku
13 Things Mentally Strong Parents Don't Do.
2. "Kamu membuatku marah"Sebagai orang tua, kita harus tetap tenang dan menahan keinginan untuk menyalahkan anak-anak. Daripada marah tidak jelas, lebih baik kita menjelaskan alasannya ke anak.
"Kita bisa mengajarkan anak untuk memiliki kemampuan mengendalikan perasaan sendiri. Kita juga pasti tidak ingin anak tumbuh dengan berpikir bahwa boleh-boleh saja menyalahkan orang lain," ujar Morin.
 Ilustrasi ibu dan anak/ Foto: iStock |
3. "Saya benci dengan pekerjaan ini"Jika Bunda mengalami kelelahan karena pekerjaan, sebaiknya cerita ke pasangan. Jangan sampai kita melampiaskannya ke anak-anak dengan mengucapkan hal tersebut.
Penelitian menunjukkan, sikap kita tentang kehidupan memiliki pengaruh besar dalam menentukan kesuksesan anak. terutama menyangkut prestasi akademik.
Jika kita mengeluh tentang pekerjaan ke anak, sama saja mengajari mereka bahwa pekerjaan itu tidak menyenangkan. Nantinya saat anak tumbuh, mereka akan percaya jika bekerja adalah sesuatu yang menyedihkan.
4. "Saya harus melakukan sesuatu"Setiap kali kita mengatakan akan melakukan sesuatu, kita tak sadar kalau memperlihatkannya seperti paksaan. Kita seharusnya menunjukkan ke anak untuk mengendalikan waktu sendiri.
"Anak-anak bisa tumbuh menjadi sukses dengan memahami hidup adalah tentang pilihan yang mereka buat," tutur Morin.
Dalam situasi tertentu, sebaiknya kita menjelaskan mengapa mereka diminta untuk melakukan sesuatu. Saat anak memahami pentingnya suatu tugas, mereka cenderung untuk mematuhinya.
5. "Semuanya akan baik-baik saja"Daripada memberi tahu anak-anak bahwa semuanya baik-baik saja dan selalu berakhir bahagia, sebaiknya orang tua mengajari rintangan yang akan dihadapi anak. Misalnya anak hanya terpilih menjadi pemain pemula di olahraga.
Beri merekaÂ
dorongan untuk terus berlatih dan melalui masa-masa sulit di bidangnya itu. Jika suatu hari tidak berhasil, paling tidak mereka bisa menanganinya dengan baik, Bun.
Selain itu, Bunda juga bisa melihat tips menggoreng agar minyak tak cepat kotor
di sini. Ada juga foto-foto menawan Isyana di pernikahannya, coba tengok
di sini, Bunda!
Bunda, simak juga cara membuat anak mau meninggalkan gadget, di video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
(ank/rdn)