Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kunci Sukses Pola Asuh Ideal, Ini Saran Ahli

Melly Febrida   |   HaiBunda

Kamis, 16 Jan 2020 17:00 WIB

Setiap orang tua tidak bisa memastikan, apakah sudah benar dalam mengasuh anaknya. Nasihat parenting agar membesarkan anak dengan 'sempurna' kadang tidak tepat.
Ilustrasi Kunci Sukses Pola Asuh Ideal/ Foto: iStock
Jakarta - Orang tua tentu ingin anak-anaknya tumbuh sukses. Berbagai nasihat positif banyak kita temui, baik dari orang-orang terdekat maupun dari buku-buku parenting. Padahal, nasihat atau saran parenting untuk membesarkan anak yang 'sempurna' itu juga terkadang salah, Bunda.

Profesor psikologi dan ilmu saraf Yuko Munakata menegaskan, semua orang tua itu tidak bisa memastikan sudah benar dalam mengasuh anaknya. Ada beragam keyakinan yang dipegang orang tua dalam mengasuh anak. Dan gaya pengasuhan untuk setiap anak tidak bisa disamaratakan.


"Pola asuh Anda bisa membentuk anak-anak Anda, hanya saja tidak dengan cara yang sama," kata Munakata, mengutip Indian Express.

Menurutnya, pesan pengasuhan dari buku parenting juga bisa saling bertentangan. Hanya ada satu pesan yang konsisten yakni kalau anak tidak berhasil, berarti orang tuanya yang melakukan kesalahan. Namun, pengetahuan bisa memiliki pesan yang sama sekali berbeda.

Ilustrasi ibu dan anakIlustrasi ibu dan anak/ Foto: iStock
Munakata menjelaskan, orang tua memang berpengaruh besar dalam pengasuhan, tetapi tidak memiliki kontrol.

"Anak-anak bisa dibentuk dari banyak kekuatan yang sering berhubungan seperti orang tua yang sukses, gen yang sukses, teman sebaya yang sukses, dan budaya kesuksesan yang tumbuh di dalamnya," kata Munakata.

Mengenai pola asuh yang berbeda, memang belum ada resep pola asuh yang tepat. Psikolog anak dari Tiga Generasi, Anastasia Satriyo, M.Psi., mengatakan, enggak ada formula untuk membesarkan anak. Tapi, pola asuh yang ideal adalah yang sensitif dan responsif. Kita perlu sensitif sama kebutuhan anak.

"Misalnya untuk anak 0 - 18 bulan, mereka lagi membentuk kepercayaan sama lingkungan. Misalnya dia nangis, langsung kita respons, berarti kan ada yang memperhatikan," kata psikolog yang akrab disapa Anas ini.


Bunda, simak juga 8 jenis makanan yang bisa mencerdaskan otak anak, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(muf/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda