Jakarta -
Di tengah merebaknya virus Corona di Wuhan, China, kejadian miris dialami seorang remaja 16 tahun pengidap Cerebral Palsy. Dia meninggal dunia ketika sang ayah dan kakak diisolasi karena terinfeksi virus Corona.
Remaja lelaki 16 tahun itu bernama Yan Cheng. Dia ditemukan tewas pada Rabu (29/1/2020), setelah seminggu sang ayah dan kakaknya dikarantina. Dilaporkan, Cheng cuma diberi makan dua kali selama itu.
Baik sekretaris partai komunis dan Wali Kota Huajiahe mengaku tak menyadari dengan adanya kasus ini, Bun. Kisah Cheng ini pantas jadi trending di media sosial China.
Dilansir
BBC, Cheng dan keluarganya tinggal di provinsi Hubei yang merupakan salah satu daerah pusat penyebaran virus Corona. Media lokal menyebutkan, ayah Cheng meminta bantuan dan menjelaskan anaknya sendirian tanpa makanan dan minuman.
Wali Kota setempat menegaskan, penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan demi mendapat kejelasan di balik kasus ini. Hingga sekarang, di China, ada 361 orang meninggal karena virus Corona. Kemudian, ada 17 ribu kasus terjadi. Bahkan, sudah terkonfirmasi lebih dari 150 kasus terjadi di luar China, termasuk Filipina. WHO juga memperingatkan kalau kasus virus corona berpotensi bertambah.
Disampaikan dokter anak Karen Ricardson Gill, Cerebral Palsy adalah mengacu pada sekelompok gangguan yang memengaruhi pergerakan dan koordinasi otot. Dalam banyak kasus, penglihatan, pendengaran, dan sensasi si pengidap juga terpengaruh.
"Penyebab paling umum adalah
kecacatan motorik di masa kecil. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebut kondisi ini memengaruhi setidaknya 1,5 hingga 4 dari setiap 1.000 anak di seluruh dunia," kata Gill, mengutip
Healthline.
Simak juga cara mengatasi kejang karena demam, di video berikut:
(rdn/muf)