Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kisah Miris Bocah Menulis di Daun Pisang karena Tak Mampu Beli Buku Tulis

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Rabu, 04 Mar 2020 18:27 WIB

Seorang anak menulis di daun pisang di sekolah karena tak mampu beli buku tulis. Kisah viral ini membuatnya mendapat banyak bantuan, Bun.
Monter menulis di daun pisang/ Foto: Istimewa
Jakarta - Seorang bocah di Filipina tidak ma membeli buku dan menggunakan daun pisang sebagai gantinya. Bocah bernama Erlande Monter itu menimba ilmu di Lianga National Comprehensive School.

Foto Monter yang menulis di daun pisang saat berada di kelas langsung menjadi viral. Unggahan pertama kali dibagikan guru Monter, Arcilyn Balbin Azarcon Lpt di akun Facebook miliknya.

Dikutip dari Elite Readers, saat itu Azarcon meminta muridnya untuk mengumpulkan buku catatan. Ketika sedang berkeliling kelas, Azarcon melihat Monter menggunakan daun pisang sebagai pengganti buku.

Meski begitu, Monter enggak malu melakukan hal tersebut, Bun. Ia bahkan bertekad kalau kemiskinan tidak akan menghentikannya untuk mencapai mimpi menjadi seorang prajurit atau tentara.

Setelah ditelusuri, ternyata Monter membawa daun pisang ke sekolah karena keluarganya tak mampu membeli buku tulis. Seperti murid lainnya di kelas, dia menulis catatan di daun pisang tentang pelajaran yang diberikan guru, Bun.

Monter bahkan mengumpulkan daun pisang itu di antara buku tulis milik teman-temannya. Ia juga terlihat sibuk mengecek tulisan sebelum dikumpulkan.

Monter menulis di daun pisangMonter menulis di daun pisang. (Foto: Istimewa)


Sejak dibagikan pada November 2019 lalu, unggahan Azarcon telah dibagikan sekitar 5,7 ribu dan disukai 10 ribu akun pengguna Facebook. Banyak netizen merasa salut dan ingin memberikan donasi, Bun.

"Tuhan memberkatimu. Terus lakukan yang baik. Kamu seorang siswa pekerja keras," tulis seorang netizen.

"Tuhan memberkatimu anak muda. Teruslah belajar dengan tekun dan kamu bisa sukses suatu hari nanti," ujar yang lain.

"Bagaimana aku bisa berdonasi untuknya," tulis salah satu akun.

Viralnya kisah Monter membuatnya bisa bersekolah sama dengan anak yang lain. Ia bisa membeli buku tulis serta peralatan sekolah tanpa harus menggunakan daun pisang lagi, Bun.

Dilansir ABS CBN News, Monter juga mendapatkan sepeda, baju, sepatu, dan beras. Ia pun mendapatkan beasiswa dari pendeta Kanada.

Semangat Monter perlu diapresiasi dan ditiru ya, Bun. Bagi beberapa anak, sekolah menjadi tempat asing yang enggak asik karena anak seolah dipaksa untuk belajar. Enggak jarang beberapa anak suka malas pergi ke sekolah.

Psikolog anak Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengatakan, orang tua sebaiknya mencari tahu kenapa anak malas ke sekolah. Memaksa anak ke sekolah dengan memarahi atau memukul sudah tak efektif lagi.


Bunda bisa bekerja sama dengan pihak sekolah untuk mengatasi ini. Misalnya, anak diperbolehkan untuk main di luar kelas atau masuk sampai dia siap. Ceritakan juga pada si kecil kalau banyak hal menyenangkan terjadi di sekolah.

"Orang tua mampu bernego dengan anak agar dia tetap masuk sekolah, misalnya boleh tidak pakai seragam asal tetap berangkat ke sekolah. Negosiasi yang bertahap mengarah ke rutinitas anak datang ke sekolah dan akhirnya mau mengikuti aktivitas sekolah," ujar Vera.

Bunda, simak juga tips Eriska Rein saat anak mogok sekolah, di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda