HaiBunda

PARENTING

Saat Pandemi Corona, Cegah Anak Takut Berlebihan dengan 4 Cara Ini

Melly Febrida   |   HaiBunda

Senin, 23 Mar 2020 15:35 WIB
Ilustrasi ibu tenangkan anak saat pandemi Corona/ Foto: Getty Images/iStockphoto/fizkes
Jakarta - Sebelum pandemi virus Corona atau Covid-19, anak-anak tentu wajar mengalami kecemasan karena suatu keadaan. Orang tua sebaiknya membantu anak agar kecemasan itu tidak merusak aktivitasnya sehari-hari.

Apalagi saat ini, pemerintah menganjurkan social distancing seperti belajar di rumah, semua keluarga berusaha menyesuaikan diri. Pemerintah memang meliburkan sekolah demi mencegah penularan virus Corona. Sebagai gantinya, anak diharuskan belajar dan mengerjakan tugas di rumah dengan bimbingan orang tua.


Namun, ketika di rumah, anak-anak bisa saja merasa cemas dengan berita-berita tentang Corona yang ia dengar, baik dari televisi atau dari teman. Tak sedikit juga anak jadi panik berlebihan.


Mirae J. Fornander, Clinical Psychology PhD Student, University of Nevada, Las Vegas, berbagi strategi yang bisa orang tua terapkan, agar anak tetap tenang di tengah pandemi Corona, mengutip The Conversation:

Ibu dan anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto/fizkes

1. Tetapkan rutinitas

Fornander menjelaskan, cara terbaik untuk melindungi anak-anak dari mengalami kecemasan adalah menjaga kehidupan senormal mungkin. Meskipun anak-anak tidak lagi mengikuti rutinitas di sekolah seperti biasa, Bunda bisa membuat dan mengikuti rutinitas baru di rumah.

Bunda bisa membuat jadwal harian keluarga yang sesuai dengan usia, yang akan diikuti setiap orang pada hari kerja dan akhir pekan. Usahakan agar anak-anak berolahraga, menyelesaikan tugas sekolah, dan tetap terhubung dengan teman dan guru. Tetap aktif akan membantu menangkal kebosanan.

Usahakan untuk memasak dan makan sesering mungkin bersama keluarga. Makan bersama keluarga bermanfaat bagi anak-anak, seperti meningkatkan komunikasi dalam rumah tangga, meningkatkan nutrisi, dan meningkatkan kesejahteraan.

2. Batasi konsumsi berita dan hindari hoax

Kekeliruan informasi yang luas dan ketakutan tentang virus Corona baru memicu kecemasan, Bunda. Bahkan menurut Fornander, orang yang membaca berita ke sumber yang dapat dipercaya bisa memicu kecemasan, ketika segala sesuatu yang terjadi terdengar buruk atau menakutkan.

"Untuk mengatasi masalah ini, anak-anak harus menonton atau mendengarkan berita dengan orang tua mereka, tetapi hanya dalam porsi sedang. Orang tua harus segera menjawab pertanyaan atau masalah apa pun dari anak mereka, dengan cara yang sesuai dengan perkembangan," kata Fornander.

Ingatlah, apabila Bunda tidak mengeksplorasi pertanyaan anak, orang lain mungkin akan menjadi sumber yang tidak dapat diandalkan.

3. Pantau dan kurangi kecemasan

Fornander bilang, anak-anak belajar cemas dari orang tua mereka. Cobalah Ayah dan Bunda meluangkan waktu untuk mengatasi kekhawatiran diri sendiri, dan mengurangi kecemasan tersebut akan menguntungkan semua orang di sekitar.

"Untungnya, ada keterampilan relaksasi yang dapat digunakan siapa saja untuk mengurangi kecemasan mereka dan dampak negatif dari stres sehari-hari," ujarnya.

4. Ajari pencegahan

Anak-anak akan merasa lebih rileks jika mereka bisa mengontrolnya. Fornander menjelaskan, orang dewasa bisa mengajari anak-anak untuk melakukan sesuatu untuk menekan penyebaran virus Corona. Ajari anak-anak cara mencuci tangan dengan benar dan berilah pujian, tentu agar mereka sering melakukannya.

"Imbau anak-anak untuk tidak menyentuh wajah mereka, terutama mata, mulut dan hidung mereka. Pada anak-anak kecil, Anda dapat mengubahnya menjadi permainan dengan meminta mereka meletakkan stiker setiap kali mereka melihat saudaranya menyentuh wajah sendiri," tuturnya.


Bunda, simak juga 6 hal yang harus diketahui tentang virus Corona, dalam video berikut:



(muf/muf)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Parenting ZAHARA ARRAHMA

Ini Alasan Kenapa Bunda Tak Boleh Paksa Si Kecil Memeluk Saudaranya

Parenting Ajeng Pratiwi & Randu Gede

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Menyusui Amrikh Palupi

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Ini Alasan Kenapa Bunda Tak Boleh Paksa Si Kecil Memeluk Saudaranya

Khayru Putra Gunawan Sudrajat Kerap Dibully saat Kecil, Kini Sudah Kuliah di Australia

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK