PARENTING
Ingin Menitipkan Anak di Daycare Saat Pandemi Corona? Pertimbangkan Hal Ini
Yuni Ayu Amida | HaiBunda
Selasa, 02 Jun 2020 15:01 WIBTak hanya masalah kesehatan, berbagai masalah ekonomi juga muncul akibat pandemi COVID-19. Sebagian besar bisnis harus tutup untuk menghindari meluasnya pandemi. Salah satunya adalah daycare atau tempat penitipan anak. Lalu, bagaimana jika daycare kembali dibuka di tengah pandemi ini ya?
Rencana untuk membuka kembali fasilitas penitipan anak di beberapa negara tengah dicoba kembali. Karena kenyataannya, banyak yang membutuhkan fasilitas ini, terutama untuk anak-anak yang kedua orang tuanya bekerja. Namun tentunya, ada yang harus Bunda perhatikan jika ingin menitipkan anak ke daycare di tengah pandemi Corona.
Kapan waktu tepat anak kembali ke daycare?
Hanya karena kita bisa menitipkan anak ke daycare, bukan berarti kita harus melakukannya. Tentu saja, ini bisa jadi pilihan untuk keluarga karena tuntutan pekerjaan, tetapi kita harus ingat bahwa COVID-19 masih melanda. Tidak ada jaminan bahwa orang tua yang bekerja, anak-anak, maupun staf penitipan anak tidak menyebarkan virus ini. Jadi, bagi para orang tua yang ingin menitipkan anak ke daycare, harus mempertimbangkan risikonya.
"Rekomendasi pertama saya adalah berkonsultasi dengan dokter mereka," kata Kristene Geering, direktur konten di Parent Lab, dilansir Pop Sugar.
"Perhatikan anggota keluarga dan risiko yang akan mereka hadapi jika terpapar reaksi virus. Jika ada orang yang memiliki kondisi mendasar yang mengarah pada komplikasi, seperti asma atau diabetes, jika memungkinkan, lebih baik menunggu sampai sebuah vaksin tersedia secara luas," sambungnya.
Bukan hanya keluarga yang harus dipertimbangkan, tetapi juga keamanan masyarakat luas.
Tindakan daycare untuk menjaga anak tetap aman
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), program penitipan anak akan diizinkan untuk dibuka kembali dan melayani semua anak, dengan langkah-langkah peningkatan social distancing atau jarak sosial.
Nah, bagaimana fasilitas daycare menumbuhkan jarak sosial ini tentunya cukup rumit, Bunda. Beberapa mungkin sudah mulai mencoba, dengan mengatur cara perawatan paruh waktu. Misal, mengurangi jumlah anak pada satu waktu, meminta beberapa orang tua untuk menitipkan anaknya setengah hari, ada pagi, ada yang sore hari. Atau memberlakukan aturan hari ganjil genap.
Tak hanya itu, CDC rupanya juga sudah mengeluarkan panduan untuk daycare. Di antara langkah-langkah yang direkomendasikan yakni:
1. Sering mencuci tangan.
2. Penggunaan masker kain untuk staf.
3. Disinfeksi semua permukaan secara teratur.
4. Membatasi pembagian materi, seperti perlengkapan seni, mainan, atau peralatan dan mendisinfeksi peralatan tersebut usai digunakan.
5. Menghindari mainan lunak yang tidak mudah didesinfeksi.
6. Jika memungkinkan, pertahankan pembatasan jarak hingga 2 meter.
7. Posisi tidur tidak berhadapan wajah.
8. Menyediakan lebih banyak waktu outdoor dan udara luar, termasuk jendela yang terbuka dan kipas.
9. Tidak menggunakan area umum seperti ruang makan atau taman bermain, jika mungkin.
10. Membatasi pencampuran kelompok.
11. Membatasi pengunjung.
12. Membatasi drop-off dan pickup untuk mengurangi kontak di antara orang tua.
13. Memantau absensi.
14. Hanya memperbolehkan warga lokal, untuk membatasi anak-anak yang membawa COVID-19 dari daerah transmisi tinggi ke rendah.
15. Mempertahankan sekelompok staf yang terlatih.
Lebih lanjut, Geering menanggapi hal ini. Menurutnya, bagaimana pun langkah pencegahan yang diambil tidak berarti anak akan benar-benar aman. Terlebih soal menjaga jarak, anak-anak belum tentu mampu melakukan hal tersebut.
"Bayi dan balita tidak mampu menjaga jarak dari pengasuh atau teman sebaya mereka, juga anak-anak prasekolah dan anak-anak usia dini," jelasnya.
Bahkan jika anak-anak dapat memahami alasan di balik aturan social distancing, Geering mengingatkan, mereka tidak memiliki kendali impuls untuk melakukannya secara konsisten.
Jadi, bagaimana menurut, Bunda?
Simak juga the new normal di masa pandemi dalam video ini:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
25 Tempat Penitipan Anak atau Daycare di Jakarta, Intip Fasilitas hingga Review
Pilu! Balita di Makassar Tewas di Penitipan Anak, Simak Kronologinya
5 Hal Perlu Diperhatikan Sebelum Menitipkan Anak di Daycare Saat Pandemi
Toddlers Town, Penitipan Anak Berlandaskan Metode Montessori
TERPOPULER
7 Potret Rumah Mewah Jessica Jane dan Erwin Phang, Estetik Ada Air Terjun dan Liftnya
Cara Skrining Kanker Serviks Gratis dengan BPJS Kesehatan
Amankah Penggunaan KB Yasmin untuk Ibu Menyusui?
7 Buah yang Bisa Mengenyangkan Perut Lebih Lama, Cocok untuk Diet
Pemerintah Keluarkan Aturan Ayah Antar Anak Hari Pertama Sekolah, Ternyata Ini Manfaatnya
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Sabun Bayi Cair yang Bagus dan Aman, Pilihan Terbaik untuk Si Kecil
ZAHARA ARRAHMAREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Sepatu Sekolah Terbaik yang Bagus dan Awet
KinanREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Susu untuk Kecerdasan Otak Anak Usia 12 Tahun
ZAHARA ARRAHMAREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Body Serum Terbaik untuk Sehatkan dan Merawat Kulit
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Sikat Gigi Anak yang Aman dan Lembut
ZAHARA ARRAHMATERBARU DARI HAIBUNDA
Mengenal Anak CIBI: Cerdas Istimewa dan Bakat Istimewa Beserta Ciri-cirinya
Amankah Penggunaan KB Yasmin untuk Ibu Menyusui?
Cara Skrining Kanker Serviks Gratis dengan BPJS Kesehatan
7 Potret Rumah Mewah Jessica Jane dan Erwin Phang, Estetik Ada Air Terjun dan Liftnya
7 Buah yang Bisa Mengenyangkan Perut Lebih Lama, Cocok untuk Diet
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Dikenal Cerdas, Arrasya Anak Tasya Kamila Bisa Buat Kipas Berjalan tanpa Bantuan AI
-
Beautynesia
Proyek Barunya Banyak yang Tayang, Ini 4 Aktor Korea Paling Sibuk di Paruh Pertama 2025!
-
Female Daily
Siap Ketawa Lagi, Film Jo Jung Suk ‘My Daughter is a Zombie’ Bakal Tayang di Indonesia!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Sydney Sweeney dan Jeff Bezos Kolaborasi Bikin Koleksi Lingerie?
-
Mommies Daily
8 Model Rambut Favorit Gen Alpha, dan Produk Haircare Rekomendasi