PARENTING
Awas Palsu, Ini 4 Tips Memilih Minyak Ikan Berkualitas
Haikal Luthfi | HaiBunda
Selasa, 09 Jun 2020 10:50 WIBMinyak ikan untuk anak memiliki banyak manfaat. Kandungan omega 3 yang dikandungnya ternyata penting untuk tumbuh kembang mereka.
Minyak ikan mengandung DHA dan EPA, di mana DHA memiliki peran penting pada perkembangan sel-sel otak, membantu perkembangan kemampuan motorik dan ketajaman penglihatan, serta membantu dalam metabolisme lemak pada anak. Sedangkan EPA memiliki peran penting pada pola tingkah laku dan mood si kecil.
Sejatinya, omega 3 bisa saja didapatkan dari ikan lautnya langsung, tetapi tidak semua anak menyukai makanan laut terutama ikan. Salah satu untuk mengakali ini, Bunda bisa memberinya suplemen.
Suplemen minyak ikan bisa saja dicampur ke makanan si kecil. Memberikan suplemen minyak ikan pada anak sangat perlu, jika ingin memastikan mereka mendapatkan cukup asam lemak omega 3.
Idealnya omega 3 diberikan kepada anak sesuai dengan takaran yang pas. Misalnya untuk anak usia 1-3 tahun memerlukan 700 miligram (mg) per hari, sedangkan untuk anak usia 4-8 tahun memerlukan dosis 900 mg per hari.
Meskipun minyak ikan memiliki banyak manfaat, ternyata tidak semua produk minyak ikan yang beredar di pasaran memiliki kualitas yang baik, Bunda. Dilansir dari laman Gene Food, faktanya banyak produk yang tidak mengandung bahan-bahan yang mereka katakan.
Minyak ikan adalah salah satu dari suplemen "run of the mill", yang bahkan direkomendasikan oleh dokter di Amerika. Bahkan beberapa merek mengandung bahan berbahaya yang tidak diketahui oleh konsumen.
Karena itu, ada beberapa aspek yang perlu Bunda ketahui sebelum memutuskan membeli produk minyak ikan, di antaranya:
1. Kemurnian
Cara termudah untuk memverifikasi kemurnian minyak ikan adalah dengan mencari tahu Certificate of Analysis (COA) pada produk tersebut. Setiap produsen yang sah harus dapat memberikan COA, yang merupakan dokumen kelayakan produk.
Itu akan membantu untuk mengetahui kandungan yang terdapat pada produk. Tidak hanya EPA dan DHA saja, namun juga tingkat oksidasi (nilai peroksida), logam berat, dan potensi kandungan berbahaya seperti E.coli, salmonella, dan jamur.
2. Kesegaran
Untuk menentukan kesegaran minyak ikan pada suatu produk dengan cara melakukan "tes gigitan". Minyak ikan segar berkualitas tinggi akan cenderung bebas dari rasa atau bau amis apapun. Selain itu, minyak ikan yang bagus juga relatif tembus cahaya dan tidak pucat.
3. Kandungan
Umumnya minyak ikan mengandung omega 3 alami dalam bentuk trigliserida, yang setara dengan nutrisi pada ikan. Produk yang mengandung bentuk trigliserida akan benar-benar mencantumkan kandungan ini pada kemasannya.
4. Keampuhan
Yang terakhir, periksalah kandungan aktual EPA dan DHA, komponen terapeutik asam lemak omega 3 pada produk.Banyak produsen yang berusaha menipu konsumennya dengan meningkatkan jumlah omega-3, tetapi ketika melihat komposisinya, kandungan EPA dan DHA malah cukup rendah.
Idealnya, suatu produk harus mengandung hampir satu gram campuran EPA dan DHA yang seimbang. Terapeutik produk di kisaran antara 1 dan 6 gram per hari tergantung pada kondisi klinis.
Simak juga Bunda, nutrisi untuk anak yang susah makan pada video berikut: