HaiBunda

PARENTING

Anak Demam dan Mata Peka Cahaya, Apakah Gejala Meningitis?

Melly Febrida   |   HaiBunda

Rabu, 24 Jun 2020 16:55 WIB
Ilustrasi anak demam/ Foto: Getty Images/iStockphoto/yaoinlove
Jakarta -

Kebanyakan orang tua mungkin merasa penyakit zaman sekarang kok seram-seram ya. Termasuk meningitis, yang seringnya baru ketahuan setelah kondisi pasien cukup parah. Salah satu tanda yang perlu diperhatikan yakni saat anak mengeluh matanya sakit karena cahaya.

Dikatakan Dr Vivien J. Armstrong, penulis buku First Aid Fast for Babies and Children, penyakit meningitis adalah infeksi yang mengancam jiwa, yang mempengaruhi jaringan yang mengelilingi otak.

"Pada tahap awal, anak Anda seperti mengalami flu dengan suhu badan yang tinggi," kata Armstrong.


Selain itu, anak mungkin memberi tahu Bunda kalau tangan dan kakinya terasa dingin, nyeri sendi serta anggota gerak, serta kulitnya berbintik-bintik atau pucat. Matanya juga peka terhadap cahaya. Anak mungkin komplain cahaya membuat matanya sakit dan semakin mengantuk.

Kemudian, ruam merah atau ungu dapat berkembang dan tidak hilang jika ditekan. Armstrong mengatakan, beberapa tanda-tanda ini perlu Bunda perhatikan:

1. Apabila anak demam tinggi dan seperti terkena flu, awasi dengan cermat. Apabila cahaya menyakiti matanya, biarkan anak mengistirahatkan matanya di ruang yang lebih gelap sambil memonitor tanda-tanda lain.

Obati demamnya dan beri anak banyak minum cairan. Armstrong merekomendasikan memberi paracetamol sirup, bukan aspirin.

ilustrasi anak demam/ Foto: iStock

2. Periksa tubuh anak apakah ada ruam. Apabila Bunda melihat bintik-bintik, cobalah tekan gelas dengan lembut ke ruam tersebut. Jika bintik-bintik masih bisa terlihat melalui kaca, segera periksa ke dokter.

Ketika infeksi berkembang, anak cenderung mengalami sakit kepala, leher kaku, dan mulai muntah.

"Jika terlambat meminta saran medis, atau jika Anda prihatin dengan kondisi anak, bawa anak ke rumah sakit," imbuhnya.

Armstrong mengingat dalam beberapa kasus, ruam mungkin tidak berkembang, atau jika terjadi, ini termasuk salah satu gejala terakhir yang muncul.

Perlu Bunda ketahui juga, meningitis merupakan peradangan yang terjadi pada meninges, yakni tiga membran yang melapisi atau menutupi sistem saraf pusat. Meningitis bisa terjadi saat cairan di sekitar meninges terinfeksi.

Dilansir Healthline, meningitis paling umum disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri. Adapun penyebab lainnya termasuk kanker, iritasi bahan kimia, jamur, atau alergi obat.

Untuk gejalanya sendiri, meningitis yang disebabkan oleh virus dan bakteri pada awalnya akan terlihat sama. Namun, terkadang akan lebih parah jika disebabkan oleh bakteri, dan juga bervariasi tergantung pada usia.

Bunda, simak juga 8 bahan alami untuk meredakan demam anak, dalam video di bawah ini:

(muf/muf)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Parenting ZAHARA ARRAHMA

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Menyusui Amrikh Palupi

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

Cara Diet Aktor Korea Yoon Si Yoon untuk Turunkan BB 5 Kg dalam 1 Hari

Mom's Life Arina Yulistara

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Khayru Putra Gunawan Sudrajat Kerap Dibully saat Kecil, Kini Sudah Kuliah di Australia

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK