HaiBunda

PARENTING

Jangan Panik Bunda, Kenali Penyebab dan Cara Cegah Alergi pada Anak

Yudistira Imandiar   |   HaiBunda

Selasa, 30 Jun 2020 20:27 WIB
Anak/Foto: Istock
Jakarta -

Bunda, pernahkah mendapati anak bersin-bersin saat udara dingin atau mengalami gatal di tempat berdebu? Mungkin, Si Kecil punya riwayat alergi pada kondisi tertentu.

Dalam momentum peringatan World Allergy Week 2020, Nutriclub kembali menghadirkan Pekan Cegah Alergi Anak 2.0 untuk mengedukasi para orang tua terkait pemahaman dan pencegahan alergi pada anak.

Nutriclub menghadirkan dr. Frieda H, Sp.A (K) sebagai expert di acara live streaming Tanya Expert bertajuk 'Waspada Alergi Si Kecil dan Kenali Sinbiotik Sebagai Solusinya' disiarkan lewat Instagram Live @haibundacom dan YouTube Nutriclub Indonesia Selasa (30/6/2020). Acara tersebut membahas informasi terkait inovasi advance sinbiotik yang dapat menurunkan risiko alergi pada buah hati.


Dalam kesempatan tersebut, dr. Frieda menerangkan, alergi merupakan respon berlebihan dari sistem kekebalan tubuh terhadap alergen (zat pencetus alergi). Adapun alergen dapat bersumber dari udara, makanan, maupun lingkungan.

Perlu dipahami, alergi bukanlah suatu penyakit dalam tubuh. Secara sederhana, alergi dikenali sebagai respons berlebihan dari sistem kekebalan tubuh terhadap alergen (zat pencetus alergi). Adapun alergen dapat bersumber dari udara, makanan, maupun lingkungan.

Dokter spesialis gastrohepatologi anak, dr. Frieda H, Sp.A (K) menjelaskan, alergi pada anak paling banyak dipicu faktor genetik. Anak yang lahir dari kedua orang tua yang punya alergi dengan gejala serupa memiliki kemungkinan alergi sebesar 60-80 persen.

Jika orang tua memiliki alergi dengan gejala berbeda, probabilitas anaknya memiliki alergi berkisar 40-60 persen. Jika salah satu orang tua saja yang punya alergi, ada kemungkinan 20-30 persen bagi anaknya mengidap alergi.

"Pada anak anak yang berbakat alergi sistem kekebalan tubuh membuat reaksi yang berlebihan sehingga menimbulkan gejala-gejala. Misalnya anak alergi terhadap debu rumah, bila kena debu rumah langsung bersin-bersin atau kadang bila tersentuh ke kulitnya, kulitnya tampak merah dan ada bengkak," kata dr. Frieda dalam perbincangan di acara live streaming Tanya Expert 'Waspada Alergi Si Kecil dan Kenali Sinbiotik Sebagai Solusinya' yang diadakan Nutrilon bersama HaiBunda, Selasa (30/6/2020).

"Jadi sebenarnya debu rumah itu tidak berbahaya, namun pada anak alergi menimbulkan suatu respons yang berlebihan, di mana anak-anak yang tidak alergi baik-baik saja," imbuhnya.

Ia menerangkan, alergi tidak dapat disembuhkan, namun dapat dicegah. Pencegahan alergi pada anak dapat dilakukan lewat pemberian ASI eksklusif hingga usia enam bulan.

"Kenapa ASI eksklusif? Karena ASI mengandung protein sekretori immunoglobulin A dan laktoferin, fungsinya sangat baik untuk memodulasi atau me-support daya tahan tubuh yang baik," kata dr. Frieda.

"Sekretori dan laktoferin tersebut dapat menangkap bakteri-bakteri patogen dan membuangnya melalui saluran cerna sehingga menahan agar bakteri tersebut tidak menempel pada saluran usus," lanjutnya.

Anak alergi susu sapi formula/ Foto: Shutterstock

Setelah bayi berusia di atas 6 bulan, Bunda dapat memberikan makanan pendamping ASI (MPASI). Dalam usia tersebut, tutur dr. Frieda, saluran cerna bayi sudah lebih matang, dan pemberian makanan pendamping yang tepat dapat meningkatkan kualitas daya tahan tubuh untuk menurunkan risiko alergi.

Cara pencegahan alergi lainnya, yaitu dengan mengenali pencetus alergi pada anak. Jika sudah diketahui alergennya, Bunda dapat menghindari alergen tersebut dari anak.

"Kemudian menghindari asap rokok, polusi, asap dari sampah atau kendaraan ke dalam saluran pernapasan. Karena berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa pajanan rokok selama ibu hamil atau setelah anak lahir dapat meningkatkan kejadian mengi, atau asthma pada anak," paparnya.

Ia juga mengingatkan agar orang tua selalu menjaga kebersihan rumah dari jasad renik serangga dan tungau debu. Dua hal tersebut sering kali menjadi pemicu alergi pada saluran pernapasan maupun kulit anak.

"Karena pada anak yang berbakat alergi jasad renik dari serangga-serangga yang ada di rumah, maupun tungau debu rumah bila masuk ke dalam saluran nafas atau menempel pada kulit dapat menimbulkan gejala (alergi) dari ringan sampai berat," ujarnya.

Bunda bisa simak pertolongan pertama alergi bunga dalam video ini:



(prf/ziz)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini

Mom's Life Amira Salsabila

Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi

Kehamilan Pritadanes

Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya

Mom's Life dr. Bonita Effendi, Sp. P.D, BMedSc, M.Epid

Potret Luna Maya & Maxime Bouttier Hadiri Pernikahan Sahabat di Italia

Mom's Life Amira Salsabila

Cerita Aline Adita Akhirnya Berhasil Hamil setelah 7 Th Jalani Promil

Kehamilan Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Curhat Inul Daratista Usai Kabarkan Adam Suseno Sudah Boleh Pulang dari RS

Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya

Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi

Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini

Idol K-Pop Hadiri Paris Fashion Week, Cha Eun Woo hingga Mingyu SEVENTEEN

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK