Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Sedih, Anak Meninggal Setelah Alat Tes Swab Patah di Dalam Hidung

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Sabtu, 18 Jul 2020 16:55 WIB

Ilustrasi anak sakit
Sedih, Anak Meninggal Setelah Alat Tes Swab Patah di Dalam Hidung/ Foto: Thinkstock
Jakarta -

Seorang anak laki-laki dari Arab Saudi meninggal di Rumah Sakit Umum Shaqra setelah alat tes swab yang digunakan patah di dalam hidungnya.

Dilaporkan portal berita Sabaq, anak tersebut dirawat di rumah sakit karena suhu tubuh yang tinggi. Kemudian, ketika dia menjalani pemeriksaan untuk memastikan apakah dia COVID-19 positif atau tidak, alat tes swab patah di dalam hidungnya. Alhasil, dokter untuk menggunakan anestesi umum untuk melakukan swab dari tenggorokannya.

Sayangnya, bocah itu dibiarkan tanpa tindakan lanjut, yang mengakibatkan dia kehilangan kesadaran karena sumbatan pada saluran pernapasan. Dia meninggal 24 jam setelah memasuki rumah sakit.

Abdullah Al Joufan, ayah dari anak itu, menceritakan detail kecelakaan tragis itu. Lelaki itu membenarkan bahwa ia menolak untuk menjalani anestesi umum untuk anaknya, tetapi dokter bersikeras. Setelah operasi, ia meminta sebuah pemeriksaan anak oleh dokter spesialis, tetapi staf menyatakan bahwa dokter spesialisnya cuti.

"Keesokan harinya, semua orang terkejut dengan anak yang tiba-tiba kehilangan kesadaran karena terhalangnya saluran pernapasan oleh alat swab," kata Joufan, dikutip dari Gulf News.

ilustrasi anak sakitilustrasi anak sakit/ Foto: thinkstock

Ketika sang ayah menemukan kondisi kesehatan anak itu memburuk, dia meminta untuk dipindahkan ke rumah sakit khusus di Riyadh. Meskipun disetujui, ambulans terlambat dan tiba setelah anak dinyatakan meninggal.

Sang ayah mencatat bahwa dia telah menyerahkan dua laporan untuk penyelidikan atas kematian anak itu dan penanganan yang salah atas situasi tersebut. Ia meminta menteri kesehatan untuk membentuk komite investigasi.

Pria itu menunjukkan bahwa dia telah menerima panggilan telepon dari Menteri Dr. Tawfiq Al Rabiah yang menyampaikan belasungkawa atas kematian putranya, serta dari Direktur Urusan Kesehatan di Riyadh Hassan Al Shahrani, menekankan bahwa Menteri berjanji untuk menindaklanjuti pada kasus anaknya sendiri.

Semoga kejadian serupa enggak bakal terulang lagi ya, Bunda.

Simak juga asupan alami yang meningkatkan imunitas di tengah pandemi Corona:

[Gambas:Video Haibunda]



(aci/kuy)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda